Sabtu, 14 Juni 2008

Partisipasi Visit Musi 2008





Partisipasi Visit Musi 2008
SETIAP kali wisatawan mengunjungi Palembang, dan menikmati sungai Musi dari Plaza Benteng Kuto Besak, mereka akan merasakan sesuatu yang luar biasa yang dapat dinikmati, dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Banyak yang berubah dari sungai Musi. Para pekerja seni pun terinspirasi buat berkarya.
Ratusan perahu ketek yang melintas di sungai Musi, yang selama ini sebagian berpenampilan tidak menarik, lantaran tidak terawat, sehingga banyak wisatawan ragu-ragu menggunakan jasa perahu ketek, kini perahu-perahu itu menjadi menarik dan terasa nyaman. Selain diperbaiki juga dicat dengan warna yang cerah. Para wisatawan pun tidak segan-segan menikmati sungai Musi di atas perahu ketek yang melaju..tek, ketek, ketek...
Para pedagang kaki lima yang sebelumnya tampak tidak teratur, berubah menjadi rapih dan enak dipandang di bawah naungan payung tenda. Kemudian, jika wisatawan ingin menikmati pemandangan sungai Musi sambil minum kopi, juga tidak akan kesulitan mendapatkan warung kopi terapung.
Semua yang dirasakan para wisatawan itu, merupakan salah satu wujud kepedulian Telkomsel Regional Sumbagsel terhadap program Visit Musi 2008 yang dicanangkan pemerintah Sumatra Selatan.
“Aku benar-benar bangga dengan Palembang. Betul-betul berubah menjadi indah. Aku tidak malu mempromosikan Palembang dengan kawan-kawan di luar,” kata Arsyad, wong Palembang yang kini menjadi warga Tanggerang, Jawa Barat, saat mudik ke Palembang bersama anak dan istrinya.
Bukan hanya berdampak keindahan dari apa yang disumbangkan perusahaan pioner jasa komunikasi selular di Indonesia itu. Dukungan mereka juga mendorong masyarakat kecil meningkat pendapatannya.
“Pendapatanku ada peningkatan. Bila sebelumnya banyak wisatawan ragu menggunakan jasa kami, kini sudah banyak yang mau. Selain itu, harga sewa ketek yang kami tawarkan juga lebih besar dari biasanya. Para penyewa setuju bae,” kata Budi Masrianto, seorang serang perahu ketek, yang mana perahunya mendapat bantuan perbaikan dari Telkomsel. Bila sebelumnya harga sewa perahu ketek paling besar dibayar Rp75 ribu per hari, sekarang dihargai Rp100-150 ribu per hari oleh para wisatawan.
“Sungguh banyak pengaruhnya. Kami juga percaya diri dengan ketek kami yang indah ini,” imbuhnya.

DUKUNGAN Telkomsel Regional Sumbagsel terhadap program Visit Musi 2008, selain bantuan perbaikan dan pengindahan terhadap 50 perahu ketek, penyediaan 5 payung tenda di sekitar Plaza Benteng Kuto Besak, sumbangan 50 unit payung tenda kepada para pedagang kaki lima di sekitar sungai Musi dan Plaza Benteng Kuto Besak, menyediakan Warung Kopi Terapung, juga meluncurkan Kartu Pos Visit Musi 2008.
“Sebagai provinsi yang sedang giat-giatnya mempromosikan wisata air yang dimiliki Palembang, sudah selayaknya Telkomsel turut serta untuk mendukung program pariwisata yang dicanangkan Pemerintah Sumatera Selatan ini. Diharapkan dukungan kita akan menjadi nilai tambah dalam mempromosikan pariwisata Visit Musi 2008, serta berbagai produk khas Sumsel,” kata GM Sales & Customer Service Telkomsel Regional Sumbagsel, I Ketut Susila Dharma.
“Bantuan atau dukungan yang sengaja kami berikan tujuannya agar lebih meningkatkan potensi daerah dan keindahan daya tarik sungai Musi yang menjadi objek wisata air, khususnya di kota Palembang. Selain itu, misalnya bantuan perbaikan perahu ketek kami harapkan dapat meningkatkan semangat usaha dari pengelola ketek, begitupun dengan bantuan payung tenda untuk para pedagang kaki lima. Tepatnya, bukan hanya dapat meningkatkan kerapian dan keindahan seputaran objek wisata ini tetapi juga meningkatkan semangat wirausaha dari para pemiliknya,” lanjut Ketut.
Selain bantuan tersebut, Ketut menjelaskan, Telkomsel juga membuka kepada siapa pun untuk dapat mengakses Visit Musi 2008 dengan memijit *991# langsung di ponsel. Layanan ini juga sekaligus sebagai bentuk dukungan terus-menerus terhadap pemerintah daerah di Sumatra Selatan, sebagai upaya menyukseskan Visit Musi 2008.
Dengan layanan berbasis UMB (User Menu Browser) ini, pelanggan akan semakin dimudahkan dalam mengakses beragam informasi dan jadwal kegiatan pariwisata selama program Visit Musi 2008 berlangsung.
“Visit Musi 2008 yang juga bagian dari Program Nasional Visit Indonesia Year merupakan salah satu event pariwisata paling bergengsi di tanah air. Berbagai pertunjukan, atraksi dan kesenian nasional khususnya khas Palembang akan disuguhkan disini, tentunya pelanggan tidak ingin melewatkan satu pun dari event sekali seumur hidup ini,” kata Ketut.
“Pokoknya one stop menu Visit Musi *991# menjadikan solusi bagi pelanggan untuk mengakses jadwal dan agenda kegiatan yang begitu padat ini, layaknya memiliki pemandu wisata pribadi di ponsel. Dengan begitu, pelanggan dan wisatawan dapat dengan nyaman menentukan momen pariwisata yang ingin mereka saksikan sesuai dengan keinginan,” tambah Ketut.

DUKUNGAN Telkomsel Regional Sumbagsel terhadap Visit Musi 2008 itu mendapat apresiasi positif dari para pekerja seni dan budayawan Palembang.
Budayawan Djohan Hanafiah menilai apa yang telah dilakukan Telkomsel merupakan suatu wujud yang perlu disambut baik oleh pemerintah, masyarakat, dan khususnya kalangan pekerja seni dan budaya. “Saya percaya, apa yang dilakukan Telkomsel akan memberikan sesuatu yang berarti bagi masyarakat Sumsel. Bukan hanya hari ini, juga buat di masa mendatang,” kata Djohan.
“Bagus sekali. Ada sesuatu yang lain setelah adanya sentuhan yang diberikan Telkomsel. Dan, terus-terang saya kian menyintai sungai Musi, dan terus mendorong motivasi bagi saya buat melahirkan berbagai karya yang beranjak dari sungai Musi,” kata perupa dan budayawan muda Palembang Erwan Suryanegara.
“Harapan saya, masyarakat dan para pekerja seni dapat memberikan karya yang terbaiknya melalui program Visit Musi 2008, apalagi perusahaan seperti Telkomsel saja telah memberikan sumbangan yang bagus,” kata penggagas Prasasti 13 Abad Sriwijaya ini.
“Banyak inspirasi cerpen yang kutulis dari Plaza Benteng Kuto Besak atau perahu ketek yang kunaiki. Bantuan Telkomsel benar-benar menyentuh suasana sungai Musi,” kata cerpenis muda Palembang Anton Bae.
Dan, baik Erwan, Anton, maupun Djohan, mengharapkan Telkomsel terus mendukung berbagai proses kreatif para pekerja seni dan budaya di Palembang dalam menandai program Visit Musi 2008. “Ya, alangkah bagusnya kalau Telkomsel terus komitmen atau peduli dengan berbagai kegiatan seni-budaya. Sikap perusahaan seperti ini, sangat membantu proses pembangunan kebudayaan bangsa kita,” kata Djohan Hanafiah.

APRESIASI pemerintah Sumatra Selatan terhadap Telkomsel Regional Sumbagsel sangat bagus. “Telkomsel merupakan salah satu perusahaan yang pertama merespon program Visit Musi 2008. Jadi, apresiasi kita terhadap perusahaan ini cukup bagus,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatra Selatan Rachman Zeth.
Menurut Rachman, hampir semua tawaran kepada perusahaan ini terkait program Visit Musi 2008 selalu dipenuhi. Selain bantuan fasilitas seperti di atas, banyak juga baleho dan banner yang dibantu Telkomsel.
“Saya pikir sangat pantas dan wajar apabila masyarakat Sumsel juga memberikan apresiasi yang bagus buat Telkomsel,” katanya.
Dampak dari dukungan Telkomsel, banyak perusahaan lain di Sumatra Selatan turut berpartisipasi dalam menyukseskan program Visit Musi 2008, seperti Bank Sumsel dan ProXL. “Artinya, Telkomsel bukan hanya memberi bantuan, juga memberikan dampak pada kepedulian banyak pihak terhadap Visit Musi 2008,” ujarnya.

SOAL kepercayaan atau apresiasi positif masyarakat Sumatra Selatan terhadap Telkomsel sangatlah pantas. Selain dukungannya pada program Visit Musi 2008, sebagai service leader, Telkomsel saat ini telah melayani sekitar 47 juta pelanggan atau lebih dari 50% pengguna selular di Indonesia. Dengan jumlah pelanggan di akhir tahun 2006 sekitar 35,6 juta, Telkomsel berhasil menambah jumlah pelanggan barunya melebihi target yang ditetapkan sepanjang 2007 yang berkisar 8-10 juta. Di 2007 Telkomsel berinvestasi US$ 1,5 miliar untuk menambah 5.000 BTS (Base Transceiver Station) baru termasuk node b (BTS 3G).
Telkomsel mempunyai lebih dari 20.000 BTS menjangkau sekitar 98% populasi Indonesia dan bekerjasama dengan 260 operator mitra International Roaming di seluruh dunia. Dari sisi teknologi, Telkomsel telah menghadirkan teknologi 3G berbasis WCDMA (Wideband CDMA) dan HSDPA (High Speed Data Packet Access) sebagai upaya meningkatkan inovasi layanan, sekaligus melengkapi ragam teknologi yang ada sebelumnya seperti GPRS (Global Packet Radio Service) dan EDGE (Enhanced Data Rate).
Telkomsel menggelar jaringan 3G secara cepat di mana tercatat lebih dari 1.619 node B telah tersebar di 81 kota di Indonesia dan telah membuka akses internasional video call 3G dengan 20 negara, seperti Polandia, Inggris, Korea Selatan, Swedia, Brunei, Singapura, Malaysia, Filiphina, Taiwan, Australia, Hongkong, Jerman, Belgia, Perancis, Arab Saudi, Italia, Yunani, Belanda.
Ya, seperti air sungai Musi, Telkomsel terus mengalir di tengah-tengah masyarakat Sumatra Selatan yang terus membangun kebudayaannya dalam pergaulan masyarakat global. (*)


Foto Atas: Zanial Mazalisa

Tidak ada komentar: