Sabtu, 30 Agustus 2008

Megawati Dicintai Warga OKU



Foto Megawati di OKU



PKS Sumsel akan Gugat Aldy

MERASA nama parpol disalahgunakan timses Aldy, DPW PKS Sumsel akan menggunakan timses calon gubernur Sumsel tersebut. Dasarnya, atribut PKS seperti bendera digunakan timses Aldy saat berkampanye di stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Sabtu (30/08) sore.
"Selain menggunakan atribut parpol, ada juga pernyataan mereka di panggung bahwa PKS menarik dukungan terhadap SOHE. Atas dasar itu kami akan mengambil jalur hukum, selain melaporkan ke Panwaslu juga ke pihak keamanan terkait," kata Yuswar Hidayatullah kepada pers di kantornya, Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Sabtu (30/08).
Dijelaskan Yuswar, seperti dikutip www.hsyahrialoesman.blogspot.com, sampai saat ini DPW PKS Sumsel tetap mendukung pasangan SOHE (Syahrial Oesman-Helmy Yahya), yang juga diusung PDI Perjuangan, PPP, PKB, dan koalisi 12 parpol.
Dijelaskan Yuswar, mereka punya informasi dan data, bahwa pada hari ini Timses Aldy saat berkampanye di stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Sabtu (30/08), atribut PKS seperti bendera digunakan, dan adanya pernyataan DPW PKS menarik dukungan terhadap SOHE.*

Jumat, 29 Agustus 2008

Ingat 4 September Pilih SOHE




INGAT 4 September 2008 pilih SOHE (Kanan).*

KHM Zen Syukri: Menjelek-jelekkan Orang Itu Bunganya Balak



“PEMIMPIN itu pilihan Allah. Apabila Allah berkehendak, apa pun rintangannya, seseorang dapat menjadi pemimpin,” kata ulama Palembang, KHM Zen Syukri.
Ulama kharismatik ini memberikan nasihat kepada calon Gubernur Sumsel, H Syahrial Oesman (SO), yang berkunjung ke kediaman Abah Zen –sapaan akrab KHM Zen Syukri—usai subuh, Jumat (30/8). SO bersilaturahmi dengan Abah Zen, sebagai bakti anak kepada bapaknya. Dan, hal itu kerap dilakukannya, baik pada menjelang Pemilukada Gubernur-Wakil Gubernur Sumsel saat ini maupun semasa dia menjabat gubernur.
Kedatangan SO pagi kemarin disambut hangat oleh keluarga Abah Zen. Layaknya silaturahmi yang dilakukan SO selama ini, dia mencium tangan Abah, dan Abah mencium kening SO. Mereka pun berbincang akrab di ruang tamu rumah yang berlokasi di Jl. Letnan Yasin itu.
Kepada SO, Abah meminta agar menetapkan hati hanya kepada Allah. Menurutnya, pemimpin yang pasti jadi itu adalah yang dikehendaki Allah. “Jangan bergantung kepada manusia, karena sebagai insan, manusia tidak punya kekuatan kecuali dikehendaki Allah. Allah pula yang dapat menggerakkan hati manusia,” kata Abah.
Di samping itu, Abah menyarankan SO untuk selalu berserah diri kepada-Nya. Caranya, dengan melakukan salat hajat dua rakaat untuk mendapatkan petunjuk-Nya. Sedapat mungkin, salat dilaksanakan pada pukul 03.00 fajar.
“Salat pada fajar hari, sekitar pukul tiga itu sangat dianjurkan. Ini termuat dalam Hadis Qudsi, yang bunyinya, Siapa yang memohon kepada-Ku dengan permohonan yang baik, niscaya akan Kukabulkan. Karena itulah, sedapat mungkin dipilih fajar hari sekitar pukul tiga itu,” kata Abah.
Agar ikhtiar untuk memeroleh jabatan gubernur tidak membawa mudharat, Abah juga menasihati SO untuk menghaturkan doa, yang insya Allah akan memberikan petunjuk yang baik kepadanya.
“Sebaiknya, doa yang dihaturkan itu disampaikan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan, bunyinya, ‘Ya Allah, ampunilah kesalahan-kesalahanku. Sekiranya jabatan gubernur itu membawa selamat dan berkat, serta menjadikan aman makmur negara dan masyarakat, aku mohon dikabulkan dan diridhai. Sekiranya jabatan gubernur itu bakal menjadi bahaya bagiku, umat, dan negara, lalu menimbulkan balak, maka aku mohon, batalkanlah.’ Insya Allah, Allah akan memberikan petunjuk-Nya. Dan, itulah yang terbaik,” ujar Abah.

Bunganya Balak
SEBAGAI ulama, Abah Zen juga berdoa kepada Allah agar proses politik pemilihan kepala daerah ini berlangsung aman, damai, dan nyaman. Dia berdoa agar Pemilukada, yang merupakan pemilihan gubernur secara langsung oleh rakyat di daerah ini mengundang balak.
Abah juga berharap, para calon, baik gubernur maupun wakil gubernur, tidak saling menjelekkan, tidak menghina satu sama lain. “Menghina itu merupakan bunga balak,” katanya.
Selama beberapa waktu terakhir pasangan SO dan H Helmy Yahya (SOHE) mendapatkan beragam cobaan. Ada pemerintah daerah yang tidak menyediakan fasilitas kampanye, antara lain mobil pemadam kebakaran yang berguna untuk menyejukkan massa peserta kampanye. Pasangan bernomor urut 2 ini juga terpaksa menggunakan padang ilalang di salah satu kabupaten karena pemerintah setempat dan instansi terkait di daerah itu tidak memberikan izin pemakaian lokasi yang telah dipilih Timses SOHE.
Isu-isu negatif, mulai dari perjudian hingga korupsi juga menimpa SO. Pihak-pihak tertentu bahkan menyebarkan selebaran gelap yang memuat foto rekayasa SO di balik terali besi. Selebaran yang mengait-ngaitkan SO dengan kasus suap pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-api ini disebar hampir di semua kota dan kabupaten di Sumsel.
Ada pula pihak, yang dengan sengaja membuat blunder kepada parpol pendukung SOHE. Rangkaian unjuk rasa yang diikuti beberapa puluh orang menuntut PKS, salah satu parpol pendukung utama SOHE untuk mencabut dukungannya. Demonstrasi ini bahkan dilakukan sampai ke Jakarta.
Terkait dengan isu-isu yang menjelek-jelekkan serta menyudutkan SOHE itu, Presiden PKS, Tifatul Sembiring telah mengklarifikasinya. “PKS sudah turun melakukan penyelidikan terhadap tuduhan-tuduhan itu. Hasilnya, semua tidak terbukti, semua fitnah. Mohon Saudara-saudaa tidak terpengaruh fitnah-fitnah itu,” kata Tifatul, beberapa waktu lalu.
Rasa prihatin terhadap cobaan SOHE ini juga menyelimuti warga Sumsel. Edi (40), warga Kompleks DPRD Kayuagung (OKI), mengatakan bahwa isu yang menyudutkan SOHE itu telah menyakiti hati rakyat.
‘Sungguh sakit hati saya mendengarkan kabar SO itu penjudi dan korupsi. Saya tahu tu jelas bentuk sebuah kebodohan dari lawan SOHE. Satu hal yang saya salut pada Pak Syahrial, beliau tidak mudah terpancing. Bahkan, SO tidak pernah menjatuhkan lawannya sebelum lawannya itu menjatuhkan beliau,” kata Edi.
Simpat juga muncul dari kelompok perempuan di Inderalaya. Mereka sepakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang menyudutkan SOHE. “Saya tahu persis Pak Syahrial itu orang bersih. Wajah Beliau penuh kesederhanaan. Orang yang memiliki sikap sederhana, biasanya tidak akan pernah dendam. Sekalipun Beliau telah dianiaya dengan berita-berita yang menyesatkan,” kata Warniati (46), warga Kecamatan Inderalaya.
Selama menjabat gubernur, SO dikenal rakyat dekat dengan masjid. Bukan hanya memakmurkan rumah Allah itu secara fisik, melainkan juga untuk memakmurkan masjid dengan selalu berjemaah. Bahkan, dia tak segan-segan menjadi imam saat mampir di masjid, begitu masuk waktu salat.
“Kami warga (di daerah) sini sangat merindukan SO. Semoga kedatangan beliau ke sini menjadi berkah bagi kita semua. Saya yakin, pemimpin yang selalu dekat dengan masjid akan tetap dicintai rakyatnya. Jujur, hati kecil kami tetap untuk SOHE. Saya yakin, di bilik suara nanti warga Prabumulih mencoblos calon yang berkacamata. Insya Allah,” kata Umar (36), warga Cambai. *

Megawati dan SOHE di Sungalilin, Muba





MEGAWATI Soekarnoputri dan SOHE di Sungaililin, Kabupaten Musi Banyuasin.*

Megawati Soekarnoputri Menemui Warga di Sungaililin, Muba





SETELAH menemui warga di Pangkalanbalai, Kabupaten Banyuasin, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri didampingi pasangan SOHE menemui pendukungnya di Sungaililin, Kabupaten Musi Banyuasin. *

Megawati: Pilih SOHE buat Lanjutkan Pembangunan





KETUA Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan rakyat Sumsel harus memilih kembali pasangan SOHE (Syahrial Oesman-Helmy Yahya) sehingga program pembangunannya selesai dikerjakannya.*

Megawati Soekarnoputri Bersua Anak-Anak Banyuasin





KETUA Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bertemu dan bersua dengan anak-anak di kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, terkait dengan kampanye pasangan calon pemimpin Sumsel Syahrial Oesman-Helmy Yahya.*

Kamis, 28 Agustus 2008

Siapa pun di OKUS Inginkan SOHE Menang





DUHAI ibu, mulianya benar cintamu pada SOHE.*

Lautan Manusia di OKU Selatan Pilih SOHE





LUAR biasa! Lautan manusia di OKU Selatan dukung SOHE, dan siap menangkan pasangan pemimpin terbaik Sumsel itu.

Kampanye SOHE di OKUS





JURKAM Iqbal Romzi dari DPW PKS Sumsel menyerukan rakyat OKU Selatan untuk selalu memilih yang terbaik yakni pasangan SOHE.*

Jadwal Debat Diusul Mundur Ditolak, Publik Bingung

DEBAT kandidat calon pemimpin Sumatera Selatan 2008-2013 yang akan digelar pada Kamis (29/08/2008) malam, di Hotel Aston, Palembang, tampaknya tidak akan dihadiri pasangan SOHE. Sebab pihak penyelenggara tidak mau mengundurkan jadwal debat.
Permohonan pengunduran jadwal debat kandidat itu, diajukan Times SOHE dengan alasan pada saat bersamaan, mereka bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melakukan kampanye di Lubuklinggau, dan malamnya bertemu dengan tokoh masyarakat di sana.
“Kita lebih memilih mendampingi Ibu Megawati bertemu dengan tokoh masyarakat, yang sudah lama ingin bertatap muka dan berdialog dengan Ibu Megawati dan SOHE,” kata Ketua Media Centre SOHE Faisal Perdana.
“Kita sudah mengajukan jadwal mundur pada 31 Agustus 2008, bersamaan dengan penutupan masa kampanye, atau melakukan debat kandidat dari jarak jauh, tapi pihak penyelenggara keberatan. Mereka tidak mau,” kata Faisal.
Bukankah ada transportasi berupa helicopter? “Wah, resikonya cukup riskan. Selain malam, juga cuaca sekarang kan tidak bagus. Musim hujan. Resiko itu terlalu mahal hanya buat debat, yang sebetulnya sudah dilakukan sebelumnya. Dan, kita kan sudah menawarkan jadwal pengunduran. Bukan tidak mau. Rakyat Sumsel tahu bagaimana kondisi cuaca saat ini. Kalau ada apa-apa dengan Ibu Megawati dan SOHE, bagaimana? Biarlah masyarakat menilai. Mereka pintar dan mengerti,” kata Faisal.
Ditanya, apakah ketidakhadiran ini menjadi timses Aldy memanfaatkannya buat berkampanye pada publik? “Ya, kita serahkan kepada masyarakat. Mau percaya dengan kerja atau dari debat. Mereka juga kan sudah melihat debat pertama,” ujar Fasisal.

Mau Debat Apa Lagi?
Sejumlah warga Sumsel saat ditanya kemungkinan pasangan SOHE tidak menghadiri debat kandidat, lantaran jadwal pengunduran ditolak, justru setuju. “Mau debat apa lagi? Kemarin kan sudah. Kami juga sudah tahu visi dan misi masing-masing pasangan. Sekarang ini, kami justru ingin cepat memilih. Kalau jadwal pemilihan justru jangan diundur, dimajukan jauh lebih baik,” kata Maman Supardi, warga 3 Ilir, Palembang.
Supardi justru mencemaskan kalau digelar debat kandidat kedua, pasangan akan tampak emosional. “Ya, bukankah akhir-akhir ini suhu politik kian memanas. Seharusnya mereka berdua (SOHE dan ALDY) melakukan doa bersama, guna menjaga keamanan bersama. Apalagi ini kan menjelang bulan puasa,” katanya.
Pendapat yang sama dikatakan Henny, mahasiswa PGRI Palembang. “Ya, sudah cukuplah debat kandidat kemarin. Kami juga sudah mengerti kok, karakter maupun pemikiran masing-masing calon. Percayalah, keduanya sudah dapat pendukungnya. Kalau debat public lagi, apa sih yang akan didebatkan lagi. Paling-paling mencari janji baru, atau saling serang. Baguslah, apalagi kan alasan tim SOHE cukup beralasan, lantaran soal waktu dan keamanan perjalanan. Tapi saya bingung kenapa usulan pengunduran jadwal ditolak,” katanya.
Sementara Suparlan, warga Lubuklinggau, yang dihubungi juga merasa bingung melihat panitia yang tetap ngotot pada jadwal semula. “Alasan itu kan cukup logis. Kenapa masih ngotot debat besok. Kami justru curiga. Kalau kami jadi penyelenggara justru kami memenuhi pengunduran jadwal. Ya, ini kan kepentingannya buat kandidat dan public bukan memuaskan panitia. Tapi tidak apa-apa, yang penting saat pencoblosan nanti semuanya berjalan lancar dan aman,” katanya.

Senin, 25 Agustus 2008

Hj. Megawati Soekarnoputri Kembali Sapa Rakyat Lampung dan Sumsel

KETUA Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Hj. Megawati Soekarnoputri dijadwalkan kembali melakukan Silaturahmi Bersama Rakyat di Provinsi Lampung, (26-28 Agustus 2008) dan Sumatera Selatan, (28-31 Agustus 2008).

Kunjungan ini merupakan perjalanan tokoh nasional, Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri, yang kedua kalinya ke Propinsi Lampung dan Sumatera Selatan. Sebelumnya, akhir bulan Januari hingga awal Februari lalu, Ibu Bangsa Hj. Megawati Soekarnoputri juga melakukan silaturahim dan menyapa rakyat di beberapa tempat di Propinsi Sumatera Selatan dan Lampung.

Selain dalam kapasitasnya sebagai tokoh nasional, dijelaskan oleh Penanggungjawab Kegiatan Silaturahim Mbak Mega Bersama Rakyat, Dudhie M Murod, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hj. Megawati Soekarnoputri, dalam kegiatannya di Lampung dan Sumatera Selatan selama enam hari itu juga akan mengkampanyekan kader-kader PDI Perjuangan yang diusung Partai dalam pemilihan Gubernur yang akan dilangsungkan di dua propinsi tersebut, Sjahrudin ZP (Ketua Dewan Perwakilan Daerah PDI Perjuangan/calon Gubernur Lampung) dan Syahrial Oesman (calon Gubernur Sumatera Selatan).

Dudhie juga menambahkan, dalam kapasistas sebagai Ketua Umum, Hj. Megawati Soekarnoputri juga akan mendeklarasikan tanda gambar terbaru PDI Perjuangan dalam pemilu 2009 mendatang, di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Propinsi Lampung pada 28 Agustus (28/8).

Rangkaian perjalanan di Propinsi Lampung akan dimulai hari Selasa (26/8) di Tenggamus dan Pesawaran, yang kemudian dilanjutkan pada hari berikutnya, Rabu (27/8) di Lampung Selatan dan Lampung Timur.

Esok harinya, Kamis (28/8), yang merupakan perjalanan puncak Silaturahim Mbak Mega Bersama Rakyat di Propinsi Lampung akan mendeklarasikan tanda gambar PDI Perjuangan dalam pemilu 2009 di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Propinsi Lampung. Tanda gambar PDI Perjuangan dalam pemilu 2009 mendatang adalah gambar banteng hitam bermoncong putih dan bermata merah dalam lingkaran yang juga berwarna hitam, dengan warna latar belakang merah menyara, disertai dengan angka 28 yang merupakan nomor urut PDI Perjuangan sebagai peserta pemilu tahun depan.

Pada hari yang sama, Ketua Umum dijadwalkan akan menutup kegiatan Silaturahim Bersama Rakyat di Propinsi Lampung dengan bersilaturahim dengan masyarakat di Lampung Tengah, untuk kemudian melanjutkan kegiatannya di Propinsi Sumatera Selatan.

Di Sumatera Selatan, pada hari berikutnya, Jumat (29/8), Hj. Megawati Soekarnoputri, dijadwalkan melanjutkan kegiatan menyapa rakyat Sumatera Selatan yang diawali dengan menyapa rakyat di Musi Banyuasin, dan melanjutkan kegiatannya dengan mengkampanyekan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel dari PDI Perjuangan, Syahrial Oesman dan Helmy Yahya, Lapangan Merdeka, Lubuk Linggau, Musi Rawas.

Pada hari berikutnya, Ketua Umum Hj. Megawati Soekarnoputri, kembali dijadwalkan untuk mengkampanyekan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel yang akrab dengan akronim ’Sohe’ ini di lapangan MTQ, Lahat. Dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Ogan Komering Ulu untuk makan siang sekaligus bersilaturahim dengan masyarakat di sana.

Sementara itu, pada sore harinya, Ketua Umum juga akan melanjutkan kegiatannya mengkampanyekan ’Sohe’ di Lapangan terminal regional, Muara Enim.

Puncak kegiatan Ibu Bangsa, Hj. Megawati Soekarnoputri untuk bersilaturahim bersama rakyat di Kabupaten Ogan Komering Ilir yang dilanjutkan dengan acara tatap muka dengan masyarakat Ogan Ilir.

Kegiatan Ketua Umum, Hj. Megawati Soekarnoputri di Sumatera Selatan rencananya akan ditutup dengan acara mega kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Syahrial Oesman dan Helmi Yahya, di Lapangan Parkir Stadion Bumi Sriwijaya, untuk selanjutnya menuju bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Kampanye SOHE di Pagaralam





KAMPANYE SOHE di Pagaralam, 24 Agustus 2008, Maphilinda Gumay selalu setia mendampingi sang suami, Syahrial Oesman.*

Kampanye SOHE di Pagaralam





MESKIPUN sempat diisukan SOHE tidak akan berkampanye di Pagaralam dan Empat Lawang, 24 Agustus 2008, ternyata puluhan ribu warga Pagaralam dan Empat Lawang yang total suaranya 150 ribu, tumplek menyaksikan kampanye SOHE yang akan meningkatkan pembangunan pertanian dan perkebunan di kawasan dekat Gunung Dempo tersebut.

Pendukung SOHE di Pagaralam Jelang Kampanye





INILAH persiaparan para pendukung kampanye SOHE di Pagaralam, 24 Agustus 2008.*

Menjelang Kampanye di Pagaralam





SEBELUM berkampanye monologis di Pagaralam dan Empat Lawang, pasangan SOHE melakukan kunjungan ke pasar dan warga di jalan raya.*

Satu Hari adalah Lima Tahun



INGAT 4 September 2008. Itulah hari yang berarti lima tahun. Jika kita tergoda oleh segala rayuan, tentunya kita mempertarungkan nasib masa depan anak-cucu di tanah Sumsel ini. Kenapa? Seperti yang diajarkan para orangtua dulu, bila orang terlalu gampang berjanji, dan senang membagikan sesuatu, biasanya memiliki niat buruk. Ingat! Ingat! Jangan pertaruhkan Sumsel dengan Rp100 ribu atau janji muluk-muluk. Coba simak dan pelajari apa yang pernah dilakukannya selama ini. Itu saja. Selamat menggunakan hati nurani dan akal sehat.*

Selebaran Gelap Fitnah SO

SITUASI dan kondisi Pemilukada Gubernur Sumsel 2008, terancam tidak kondusif. Ancaman terhadap suasana kondusif yang berlangsung selama masa kampanye berjalan ini, mulai dikotori oleh ulah pihak tertentu yang menyebarkan selebaran gelap, mulai Minggu (24/8) malam hingga Senin (25/8) siang.
Selebaran itu berupa fotokopi yang berisi tulisan mengenai berita pemeriksaan calon Gubernur Sumsel periode 2008-2013, H Syahrial Oesman (SO) oleh Polda Sumsel, terkait kasus Tanjung Api-api. Selain itu, dipasang pula gambar rekayasa –berkemungkinan menggunakan Photoshop—SO di balik terali besi, seolah terpidana.
Selebaran gelap ini disebarkan di beberapa ruas jalan di Kota Palembang. Terbanyak, ditemukan di sepanjang ruas jalan Alamsyah Ratu Perwiranegara, Macan Lindungan, hingga Demang Lebardaun. Seorang warga di Kompleks Pakjo, mengatakan bahwa dia melihat orang-orang menyebarkan lembaran kertas itu dengan menggunakan mobil Kijang.
“Sekitar pukul 02.00 malam. Warga di kompleks kami merasa terganggu dan sempat mengejar mobilnya. Namun, mobil itu melaju kencang. Warnanya berkemungkinan putih atau silver (perak), tidak begitu jelas karena malam,” kata warga ini.
Dia juga mengatakan bahwa warga di lingkungannya merasa terganggu. Pasalnya, selebaran itu disebar hingga ke teras rumah.
Perasaan terganggu juga dirasakan oleh para “pasukan kuning”. Para penyapu jalan ini, memungut satu per satu lembaran kertas ukuran kwarto itu.
“Kalau mau menjelekkan orang lain, silakan. Tapi, kami jangan dibuat susah. Orang lain mau jadi pejabat, kami yang susah,” kata perempuan berusia sekitar 40-an tahun ini yang menyapu di sepanjang Jl Demang Lebardaun, dekat Simpang Angkatan 45.
Hal yang sama disampaikan oleh penyapu jalan lain. Lelaki yang berusia sekitar 25 tahun ini mengaku terpaksa tidak menggunakan sapu untuk membersihkan sebaran kertas itu. “Malah repot. Disapu di sini, eh malah tertiup angin lagi ke sana,” katanya, seraya menunjukkan kertas-kertas yang bertebaran di jalan.
Sementara itu, seorang warga sempat menangkap seseorang yang menyebarluaskan fitnah tertulis itu di sekitar Kantor Pos Besar Jl Merdeka Palembang. Namun, penyebar selebaran itu dilepas kembali karena warga tidak tega melihatnya. “Tampaknya, dia hanya dibayar untuk membagikan selebaran ini. Orang (penyebar selebaran) itu sepertinya pemulung yang tidak tahu apa-apa,” kata warga, yang menolak disebutkan jatidirinya itu.

Kampanye di Luar Jadwal
TWERKAIT dengan adanya kampanye hitam (black campaign), penghujatan oleh jurkam Aldy, dan kampanye di luar jadwal, Tim Advokasi SOHE mengadakan jumpa pers di RM Sari Ratu, Senin (25/8). Tim advokat yang terdiri atas Bambang Haryanto, SH, MH; Titis Rachmawati, SH, MH; Rosalina, SH; MII Benny, SH; Tubagus Sulaiman, SH; Bahrul Ilmi Yakup, SH, MH; Hari Mukti, SH; dan Inggaris NDT, menyampaikan beberapa hal terkait beberapa aktivitas yang merugikan SOHE.
Menurut Bambang Haryanto. Dalam tahapan kampanye Pilkada Gubernru Sumsel, yang berlangsung mulai 18 Agustus lalu, Tim Advokasi SOHE menemukan berbagai bentuk penyimpangan. Antara lain, adanya upaya pihak tertentu yang sengaja menyebarluaskan selebaran yang isinya fitnah dan perusakan citra pasangan SOHE.
“Kami nilai, ini sebagai bentuk black campaign and character assassination terhadap pasangan SOHE yang tendensius, menyesatkan, membodohi masyarakat, dan dalam skala besar, merupakan pelecehan terhadap sistem Pilkada demokratis yang hendak diwujudkan di negeri ini,” kata Bambang.
Tim Advokasi SOHE juga mencatat pelanggaran yang dilakukan tim kampanye, yang menggunakan kendaraan trailer. Cara kampanye serupa ini, menurut penilaian Tim Advokasi SOHE, bukan hanya menabrak aturan kampanye yang digariskan KPU, tetapi juga merecoki ketenteraman dan ketertiban masyarakat. Di samping itu, aktivitas yang dilakukan anggota keluarga salah satu calon hampir setiap hari di Kota Palembang, seperti dimuat di media massa, merupakan bentuk pelanggaran.
“Kami, kedua belah pihak, sudah menandatangani kesepakatan siap menang dan siap kalah. Kami juga telah menandatangani kesepakatan untuk melaksanakan Pemilukada damai. Kami mohon, toolong hormati kesepakatan yang telah kita tandatangani. Jangan memancing situasi dan kondisi yang tidak kondusif,” kata Bambang.
Tim advokasi juga mencatat adanya tindakan, ucapan, dan sikap oknum dalam tim kampanye yang menghujat, memfitnah, dan menyerang kehormatan pribadi pasangan SOHE. Cara ini, selain tidak bermartabat, juga tidak layak dilakukan dalam sistem Pilkada yang demokratis, seraya memertontonkan kepanikan yang nyata dan berlebihan untuk meraih kekuasaan dengan segala cara.
“Kami memiliki bukti berupa rekaman. Selanjutnya, kami akan membawa masalah ini ke Panwas Pemilukada, berikut buktinya, besok (hari ini, Selasa, 26/8),” kata Bambang.*

Minggu, 24 Agustus 2008

SOHE di Lahat Hebat Nian





KAMPANYE Sohe di Lahat, 22 Agustus 2008. Dihadiri puluhan ribu massa.*

Lahat Mantap! SOHE Hebat!





KAMPANYE Sohe di Lahat, 22 Agustus 2008. Dihadiri puluhan ribu massa.*

Temui Rakyat Lahat





SEBELUM melakukan kampanye di Lahat, SO atau Syahrial Oesman menyempatkan diri menemui rakyatnya di pasar, berziarah, dan menghadiri sebuah pertemuan di Lahat.*
Foto: Asep