Sabtu, 21 Juni 2008

3.500 Orang akan Menggiring Bola Bersama Syahrial Oesman


PADA 24 Juni 2008 besok, sebanyak 3.500 penggemar sepakbola di Sumatra Selatan, akan menggiring bola bersama Syahrial Oesman.

Para peserta adalah laki-laki dan perempuan, berusia 17 tahun ke atas. ”Ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Kita bukan melihat jarak, melainkan jumlah orang,” ujar Ketua Umum DPP SO Fans Club Merki Bakri.
Sementara Ketua Pelaksana Launching SFC Fahlevi Maizano mengungkapkan, keikutsertaan massa SO Funs Club ini hanya ingin berpartisipasi dalam acara tersebut.” Teknisnya mungkin mereka akan menggiring bola dari Bundaran Parameswara menuju lapangan utama, jaraknya sekitar 400 meter,” katanya.
Terlepas dari keikutsertaan SO Funs Club, sambung Boy—sapaan akrabnya—segala persiapan-persiapan launching saat ini terus dilakukan. Bahkan, direncanakan pada saat acara berlangsung, pengurus SFC tidak akan memungut tiket masuk atau gratis. ”Apa pun risikonya, pada acara pembukaan nanti kita tidak menarik biaya masuk atau tiket," katanya.
Penghargaan MURI diberikan karena SFC merupakan satu-satunya tim atau klub yang mampu meraih prestasi dengan merebut gelar ganda dalam satu musim. ”Sepanjang PSSI berdiri sejak 1930 lalu,hanya kita yang mampu mendapatkan gelar ganda. Padahal, kita sendiri baru berdiri tiga tahun,” ujarnya dengan nada bangga.
Sementara Manajer SFC MC Bariyadi menjelaskan, masuknya SFC dalam rekor MURI karena beberapa alasan.Pertama, SFC adalah tim yang mampu meraih gelar ganda dalam satu musim,yakni Juara Liga Djarum dan Copa Dji Sam Soe. Kemudian, SFC juga tim tercepat meraih juara tersebut karena baru berusia tiga tahun.
Berdasarkan grafik, tahun pertama berdiri peringkat ke-9, tahun kedua peringkat ke-6, dan tahun ketiga langsung meraih juara ganda. ”SFC juga tim yang sarat dengan penghargaan. Kami dapat gelar pemain terbaik, pelatih terbaik, tim fair play, ditambah lagi manajer yang pertama kali menangani tim langsung meraih gelar ganda," katanya. (*)

Video Pembangunan dan Dukungan SO-Helmy


BILA Anda ingin tahu apa konsep pembangunan yang ingin dikerjakan Syahrial Oesman-Helmi Yahya ke depan bagi rakyat Sumatera Selatan, serta pernyataan dukungan atau opini dari masyarakat Sumatera Selatan, baik tokoh masyarakat, pekerja seni, mahasiswa, pemuda, tukang becak, ibu rumah tangga, aktifis, dan sebagainya dalam sebuah video, Anda dapat mengunjungi www.youtube.com dan klik kata jagatmelayu di kolom search, semua video itu dapat ditemukan. Selamat menikmati. (*)

Kamis, 19 Juni 2008

Ribuan Pendukung Sambut Syahrial Oesman-Helmy Yahya di KPUD Sumsel



RIBUAN pendukung Syahrial Oesman-Helmi Yahya dari 15 partai politik dan organisasi massa, serta simpatisan, fans Sriwijaya FC, turut menggiringi pasangan tersebut mengembalikan formulir pencalonan KPUD Sumsel, Jakabaring, Palembang, Kamis (19/06/2008) sekitar pukul 13.30 WIB. Ribuan pendukung mereka ini telah menyambut mereka, bersamaan pula pertunjukan kesenian tradisional,seperti marawis, barongsai, kuda lumping, dan reog.
Saat datang, para pendukung ini berebutan ingin bersalaman. Akibatnya Syahrial Oesman yang mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam lengkap dengan peci hitam, masuk terlebih dahulu bersama Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Eddy Santana Putra, dan beberapa pimpinan parpol pendukung lainnya. Sedangkan Helmi Yahya yang mengenakan pakaian berwarna sama dengan balutan jas hitam bermotif garis-garis, baru dapat masuk beberapa saat kemudian.
Selain para pendukung, beberapa tokoh masyarakat juga turut mengantar seperti tokoh pejuang Yahya Bahar, dan Sultan Palembang yakni Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin.
Penyerahan berkas dilakukan Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Eddy Santana Putra sekitar pukul 13.48 WIB, di hadapan lima anggota KPUDSumsel, Eddy menyatakan niatnya bersama 14 parpol pendukung lain mendaftarkan Syahrial Oesman-Helmi Yahya.
Setelah memeriksa berkas pencalonan tersebut, KPUD Sumsel menyatakan semua berkas persyaratan berdasarkan undang-undang yang diserahkan sudah lengkap.Hanya surat keterangan kesehatan yang belum dilampirkan dan akan menyusul setelah pemeriksaan kesehatan yang telah dijadwalkan KPUD hari ini.
Seusai menyerahkan berkas, Syahrial Oesman mengatakan,”Alhamdulillah proses mendaftar sudah selesai, insyaallah semua persyaratan sudah lengkap. Setelah ini, kita akan ke daerah-daerah menyosialisasikan diri dan menjelaskan program-program ke masyarakat,” kata Syahrial Oesman.
Syahrial menegaskan bahwa dirinya siap kalah. Begitu pula dia meminta kepada pasangan lain untuk melakukan hal yang serupa. ”Pemilihan gubernur merupakan sarana untuk mewujudkan kepentingan masyarakat Sumsel seluruhnya. Menurut Syahrial, jika dirinya dan Helmi terpilih, lima kebutuhan dasar menjadi program pertama yang akan dilakukannya.
Soal Helmi Yahya, Syahrial Oesman begitu yakin, ”Jangan melihat Helmi hanya sebagai seorang artis.Dia juga seorang ekonom dan pemikir yang ulung,” katanya. Sebelum mendaftar di KPUD Sumsel, Syahrial dan Helmi melakukan salat zuhur berjamaah di Masjid Agung Palembang. Kepada jemaat masjid, mereka meminta doa dan dukungan untuk keberhasilan mereka.
Sementara Helmi Yahya menilai Syahrial Oesman adalah sosok birokrat berpengalaman yang sukses.”Beliau sudah memimpin Sumsel selama lima tahun, dan orang tahu Sumsel sangat maju saat dipimpin beliau,” katanya. Dengan latar belakangnya sebagai entrepreneur, Helmi menyatakan akan membawa pengalamannya untuk kemajuan Sumsel.
Dan, dia berjanji akan lebih fokus dalam memberdayakan ekonomi masyarakat dengan sumber daya alam yang ada. ”Kita akan mengundang investor untuk kerja sama membuka lapangan kerja bagi masyarakat,” katanya. Helmi juga mengaku akan segera melepas dunia selebritinya setelah pendaftaran tersebut. Latar belakangnya sebagai selebriti, menurut dia, sebagai kelebihannya dalam membangun Sumsel.







Syahrial Oesman & Insan Pers

SYAHRIAL Oesman adalah sosok yang dekat dengan insan pers. Baginya, semua insan pers adalah sama. Pers baginya adalah mitra pemerintah dan rakyat, dalam membangun masyarakat Sumatera Selatan yang lebih cerdas dan sejahtera. Syahrial Oesman sangat sadar pers adalah pilar demokrasi, maka pers yang independen adalah pers yang benar-benar memberitakan sesuatu secara objektif, dan melalui verifikasi yang akurat, serta demi kepentingan negara dan bangsa. Foto di atas merupakan foto Syahrial Oesman dan istrinya Maphilinda Putri Gumay saat silahturahmi perpisahan sebagai gubernur Sumsel periode 2008-2013 di Griya Agung, Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Kamis (19/06/2008), dengan berbagai kalangan. Semoga hubungan baik ini berlanjut hingga kepemimpinan Syahrial Oesman ke depan. (*)








Hemat Energi dan Selamatkan Anak




HARI terakhir kerja Syahrial Oesman memimpin Sumatra Selatan periode 2003-2008, Kamis (19/06/2008), menghadiri penandatanganan MoU tentang Sosialisasi Henat Energi di kantor PLN WS2JB di Jalan Kapaten A. Rivai, Palembang. Lalu, menghadiri Gerakan Selamatkan Anak di Kantor Pelindo II Palembang, Boom Baru, Palembang. Kini, tinggal menunggu 4 bulan lagi, Syahrial Oesman melanjutkan kerjanya di Sumatra Selatan.

Berikut keterangan Foto:
1. Gubernur Sumsel Ir.H.Syahrial Oesman, GM PLN WS2JB Ir.Moch Sulastyo, dan Pengurus MUI Sumsel H.Sodikun, serta H.Yusman Haris Kamis (19/06/2008) melakukan tos seusai penandatanganan MoU tentang Sosialisasi Hemat Energi.
2. Gubernur Sumsel Ir.H.Syahrial Oesman, Kamis (19/06/2008) menyematkan Helm kepada pelajar SD dalam rangka gerakan Selamatkan Anak di Kanor Pelindo II Palembang.3. Penyematan Pin Hemat Energi oleh GM PLN WS2JB kepada Gubernur Sumsel Syahrial Oesman.
(Foto: Untung/Humas Pemprov Sumsel)







Rabu, 18 Juni 2008

Helmy Yahya dan Dunia Hiburan

BANYAK yang bertanya, kenapa Helmi Yahya mendampingi Syahrial Oesman buat memimpin Sumsel periode 2008-2013? Siapa sebenarnya Helmi Yahya? Begitulah kira-kira pikiran di benak kita tentang lelaki yang ramah ini.
Buat edisi pengenalan awal ini, akan disampaikan biografi Helmy Yahya di bidang dunia hiburan. Dan, ternyata dunia hiburan yang digelutinya sangat erat dengan pendidikan atau pengembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan karakter seseorang, khususnya anak-anak dan remaja.
Maka tak heran, Helmi Yahya yang dilahirkan di Palembang, 6 Maret 1963, yang merupakan adik kandung Tantowi Yahya, dikenal sebagai Raja Kuis Indonesia setelah Ani Sumadi. Dia banyak menelurkan baik kuis-kuis lokal rancangannya sendiri bersama tim-nya, dan juga kuis-kuis adaptasi dari luar negeri yang ditayangkan di televisi-televisi Indonesia. Selain itu beberapa reality show dan acara-acara live televisi lainnya pun dia kelola dengan profesional.
Berikut karier Helmi Yahya di dunia hiburan:
Pesona Nada, TVRI, bersama Addie MS dan Ida Arimurti (Konsep dan Skenario)
Kuis Serba Prima, TVRI, 1989-1991, Ani Sumadi Production (Pra-produksi & Pembuat Soal)
Kuis Gita Remaja, TVRI, 1989-1993, Ani Sumadi Production (pra-produksi, pembuat soal & Floor Director)
Kuis Berpacu dalam Melodi, 1989-1998, Ani Sumadi Production (Pra-produksi, pembuat soal & Floor Director)
Kuis Siapa Dia, 1992-1998, Ani Sumadi Production (pra-produksi & floor Director)
Kuis Aksara Bermakna, TVRI, 1989-1996, Ani Sumadi Production (Tim Kreatif, Tim soal & Floor Director)
Kuis Aksara Bermakna, Anteve, 1997, Ani Sumadi Production (Tim kreatif, Tim soal & Floor Director)
Kuis Tak Tik Boom, RCTI, 1992, Ani Sumadi Production (Tim kreatif, Tim soal & Floor Director)
Kuis Lacak Dunia, TVRI, 1993-1995, Ani Sumadi Production (Ide & kreatif, Executive Producer, Soal & Floor Director)
Kuis Gerak-Gerik, SCTV, 1995, Ani Sumadi Production (executive Producer & Floor Director)
Kuis Double-O, Indosiar, 1996, Ani Sumadi Production (Ide kreatif, Executive Producer & Floor Director)
Kuis Sang Juara, TPI, 1995-1996, Ani Sumadi Production (Executive Producer, Marketing, Soal & Host)
Kuis Lempar Bersambut, TPI, 1995-1997, Ani Sumadi Production (Ide Kreatif, Soal, Executive Producer & Floor Director)
Kuis Persembahanku, Indosiar, 1996-1997, Ani Sumadi Production (Ide kreatif, Soal, Executive Producer & Floor Director)
Kuis Joshua, Indosiar, 1999, Joshua Enterprise (Ide kreatif , Producer & Soal)
Kompilasi, TVRI, Bofatrindo Sukses (Produser)
Main Bersama Joshua, Indosiar, 1999, Joshua Enterprise (Producer)
Kuis Kata Demi Kata, SCTV, 1999, Helmy Yahya Production (Ide kreatif, Producer & Soal)
Kuis Kurcaci-Kurcaci, TPI, 2000, Helmy Yahya Production (Ide kreatif, Producer & Soal)
Pesta Bintang, SCTV, 2000, PT. Triwarsana (Ide kreatif, Executive Producer)
Asal, SCTV, 2000, PT. Triwarsana (Ide kreatif, Executive Producer)
Kafe Dangdut, TPI, 2000, PT. Triwarsana (Ide kreatif, Executive Producer)
Kuis Digital LG Prima, Indosiar, 2000, PT. Triwarsana (Rekrut peserta, soal)
Kuis Sikat 1 Milyar Pepsodent, Indosiar, 2000, PT. Triwarsana (Ide kreatif, Producer & Soal)
Terserah, SCTV, 2000, PT. Triwarsana (Ide kreatif, Executive Producer)
Mimpi Kali Yee, SCTV, 2000, PT. Triwarsana (Ide kreatif, Executive Producer)
Kuis Siapa Berani, RCTI
Uang Kaget, RCTI
Bedah Rumah, RCTI
Bedah Kampung, RCTI
Tolong, SCTV
Nikah Gratis
Jalinan Kasih
Penghuni Terakhir
, ANTV, PT. Triwarsana (Executive Producer) (*)

Syahrial Oesman dan Sungai Musi


SYAHRIAL Oesman sangat cinta dengan Sungai Musi. Oleh karena itu, dia begitu mendukung program Visit Musi 2008. Harapannya, program ini mampu menjadikan Sumatra Selatan yang kaya dengan sungai, sebagai daerah wisata sungai. Dampaknya, tentunya memberikan pemasukan secara ekonomi kepada masyarakat, khususnya yang berada di tepian sungai. Program ini juga sebagai revitalisasi budaya masyarakat Sumatra Selatan yang sangat dekat dengan kehidupan sungai. Mari melaju bersama! (Foto: Untung/Humas Pemprov)






Maphilinda Ibu Rakyat Sumsel






MAPHILINDA Putri Gumay, sama seperti suaminya Syahrial Oesman, juga menyayangi anak-anak. Selain itu, guna menemui rakyat Sumatra Selatan, turut membantu kerja suaminya, dia tidak takut dengan kondisi alam. Dia tidak perlu disediakan fasilitas istimewa seperti helikopter buat menemuinya rakyat Sumatra Selatan di pelosok kota maupun dusun. Dialah ibu rakyat. (Foto: Untung/Humas Pemprov)







Syahrial Oesman & Anak-Anak Musi (2)





DALAM kondisi apa pun, jika melakukan kunjungan kerja atau kegiatan, Syahrial Oesman selalu dekat dengan anak-anak. Jadi, bagaimanalah mungkin pemimpin seperti ini tidak peduli pendidikan? (Foto: Untung/Humas Pemprov)








Syahrial Oesman & Anak-Anak Musi (1)






SYAHRIAL Oesman dikenal sebagai sosok yang dekat dengan anak-anak. Di mana pun dia pergi selalu bersua dan bersapa dengan anak-anak. (Foto Untung/Humas Pemprov Sumsel)







Selasa, 17 Juni 2008

3.850 Ketua RT Menerima Bantuan Syahrial Oesman


3.850 Ketua RT Menerima Bantuan Syahrial Oesman
KEPEDULIAN Syahrial Oesman terhadap ketua Rukun Tetangga (RT) cukup besar. Buktinya sebanyak 3.850 ketua RT dari 16 kecamatan di Palembang, menerima dana insentif 2 triwulan sebesar Rp300.000. Dana tersebut diharapkan dapat membantu ekonomi para ketua RT, yang selama ini minim pendapatan tapi tugasnya berat.
“Bantuan ini mungkin nilainya tidak seberapa, tapi semoga dapat meringankan beban bapak-bapak, yang saya tahu tugasnya sangat berat,” kata Syahrial Oesman di hadapan ribuan ketua RT di Asrama Haji, Jalan Soekarno-Hatta, Palembang, Selasa (17/06/2008).
“Kalau ada rumah yang kemalingan, bapak yang di depan. Termasuk kalau ada rumah tangga yang ribut. Wah, benar-benar berat,” lanjut Syahrial.
“Dan, semoga ke depan bantuan ini meningkat,” kata Syahrial.
Sementara para ketua RT yang hadir itu tampak senang, dan mengucapkan banyak terima kasih. ”Baru kali ini kami menerima bantuan dari seorang gubernur. Maaf nian, selama ini kami tidak pernah diperhatikan,” kata Kalamuddin, ketua RT dari kecamatan Ilir Timur II, Palembang.
”Jadi, kami benar-benar merasa terbantu. Terimakasih, terimakasih. Biaya ini dapat meringankan biaya sekolah anak kami, yang sekarang menjelang tahun ajaran baru yang banyak menggunakan biaya,” lanjutnya.
Bantuan bagi 3.850 ketua RT ini dilakukan di Asrama Haji dan Gedung Serba Guna Jakabaring, Jalan Amri Yahya, Jakabaring Palembang. (*)

Perahu Hias



SELAMA Festival Sriwijaya XVII, selain digelar berbagai pertunjukan seni, juga dilangsungkan lomba bidar dan perahu hias. Foto-foto ini merupakan perahu hias yang mengikuti perlombaan di sepanjang sungai Musi dalam Festival Sriwijaya XVII yang dibuka Senin (16/06/2008) kemarin, dan ditutup pada 23 Juni 2008 mendatang. Foto-foto ini diambil oleh "si pemantau" Zanial Mazalisa yang memiliki blog www.kotapalembang.blogspot.com. (*)

Senin, 16 Juni 2008

15 Parpol Berjuang Menangkan Syahrial Oesman-Helmi Yahya


15 Parpol Berjuang Menangkan Syahrial Oesman-Helmi Yahya

PASANGAN Syahrial Oesman-Helmi Yahya yang diusung 15 partai politik, menyatakan siap bertarung dalam Pilkada Sumsel 2008-2013 mendatang. Kemenangan merupakan pertanggungjawaban dari amanah rakyat Sumatra Selatan yang menginginkan mereka kembali memimpin, buat meneruskan pembangunan yang sudah berjalan dengan baik.

Hal ini terungkap dalam silahturahmi Syahrial Oesman-Helmi Yahya dengan 15 partai politik, seperti PDI Perjuangan, PKS, PPP, dan PDS, PPD, PBSD, PSI, PNI Marhaein, PPDI, PKPI, PKBP, Partai Pelopor, PPI, dan PPDK, di Griya Agung, Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Senin (16/06/2008) malam.

Selain itu, mereka juga sepakat mengembalikan formulir pencalonan ke KPUD Sumsel pada 19 Juni 2008 nanti.”Kita rapatkan barisan dan bersatu, bertekad merebut kemenangan,” katanya di hadapan pimpinan parpol, pimpinan organisasi, ketua Timses Syahrial Oesman-Helmi Yahya yakni Zein Haris, dan staf ahli politik Syahrial Oesman, Hariono.

Dalam pertemuan yang berjalan dalam suasana kekeluargaan itu, Helmi Yahya menegaskan dirinya sangat serius dalam pencalonan ini, ”Saya siap dan saya sangat serius dalam pencalonan saya sebagai wakil calon gubernur ini,” katanya.

Sementara para pendukung pasangan Syahrial Oesman-Helmi Yahya menyatakan siap berjuang semaksimal mungkin buat meraih kemenangan.

”Kita harus menang. Sebab kemenangan ini merupakan amanat rakyat Sumsel, yang ingin kita meneruskan pembangunan yang sudah berjalan dengan baik,” kata Syahrial Oesman.

Didapatkan informasi, pasangan Syahrial Oesman dan Helmi Yahya ini mulai awal Juli 2008 ini, sudah melakukan konsolidasi dengan setiap pendukungnya di Sumatra Selatan hingga ke desa-desa. (*)

Festival Sriwijaya XVII



Sumsel Itu Beragam
SEJAK Syahrial Oesman memimpin Sumatra Selatan, lembaga adat-istiadat dari berbagai suku di nusantara tumbuh dan berkembang, yang jumlahnya mencapai 45 organisasi. Termasuk lembaga adat-istiadat yang mewadahi suku yang ada di Sumatra Selatan. Tetapi, sejumlah pihak menuduh lembaga adapt-istiadat itu menghidupkan kesadaran feodalisme. Benarkah?
Ternyata sejak adanya lembaga adat itu, berbagai suku yang ada di Sumatra Selatan mengaktual jati dirinya, yang sebelumnya nyaris punah oleh kebijakan pembangunan yang dijalankan rezim Orde Baru. Masyarakat Sumatra Selatan kembali menemukan identitasnya, bukan mencari identitas dari kebudayaan luar. Kekhawatiran tumbuhnya kesadaran feodal tidak berlangsung, apalagi konflik antarsuku.
Kekayaan keberagaman budaya di Sumatra Selatan itu, seperti terlihat dalam karnaval budaya saat pembukaan Festival Sriwijaya XVII di Plasa Benteng Kuto Besak, Palembang, Senin (16/06/2008) sore tadi, yang dibuka oleh Wakil Gubernur Sumsel Mahyuddin.
”Dulu, jarang kita temukan seperti ini. Biasanya seragam. Ya, kita masih ingat. Kalau nonton tivi, kalau bicara Sumsel selalu tari Gending Sriwijaya, atau bicara Indonesia selalu tari dari Bali atau wayang dari Jawa dan Sunda. Aku merasa menjadi wong Sumsel nian dengan menonton karnaval ini,” kata Wirawan, seorang warga Tanggabuntung, yang menyaksikan pembukaan Festival Sriwijaya XVII yang ditandai dengan karnaval budaya.
Bahkan, lebih jauhnya, seperti dijelaskan budayawan muda Erwan Suryanegara. Dari karnaval budaya dari daerah di Sumatra Selatan—minus Muaraenim—yang tampil sekitar 10 menit, terlihat sekali Sumatra Selatan ini seperti miniatur nusantara. Misalnya karnaval budaya dari Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, yang menampilkan tradisi suku Dayo. ”Dari pakaian, warna, pernik-pernik, yang ditampilkan suku Dayo, mengingatkan kita pada budaya suku Batak di Sumatra Utara atau suku Toraja di Sulawesi,” kata Erwan.
Suku Dayo yang dipercaya sebagai induk berbagai suku di Sumatra bagian Selatan, seperti Komering, kata Erwan, merupakan suku tertua di Bukitbarisan yang memiliki hubungan sejarah dengan Batak dan Toraja.
Lalu, melihat penampilan budaya dari Prabumulih, tampak sekali kebudayaan Jawa banyak memengaruhinya. Seperti adanya kereta kencana, gamelan, dan kostum.
Hal ini dipertegas pendapat Djohan Hanafiah,”Walaupun Sumsel ini dasarnya kebudayaan Melayu, tapi sejak zaman Sriwijaya, bahkan lebih tua lagi yakni sejak masa kebudayaan prasejarah atau Pasemah, berbagai kebudayaan berkembang di daerah ini. Kalaupun ada yang dominan, tetap menghargai yang minoritas. Kebudayaan Budha yang dominan di masa kerajaan Sriwijaya, tetap menghargai kebudayaan lainnya pada masa itu,” kata Djohan.
”Jadi, banyaknya organisasi adat di Sumsel bukan berdampak negatif, justru sebaliknya membuat orang tahu dengan sejarah dan budaya nenek-moyangnya, sehingga dapat saling menghargai,” katanya.
Selain menampilkan kesenian dari sejumlah daerah di Sumatra Selatan, selama Festival Sriwijaya XVII yang berlangsung hingga 23 Juni 2008 mendatang, juga ditampilkan kesenian dari Malaka, Kualalumpur, Jambi, Sumatra Barat, dan Aceh. (*)
Foto: Gladi Bersih Pembukaan Festival Sriwijaya XVII (Zanial Mazalisa alias Nayel www.kotapalembang.blogspot.com)

Minggu, 15 Juni 2008

Ribuan Warga Baturaja Sambut dan Dukung Syahrial Oesman



Ribuan Warga Baturaja Sambut dan Dukung Syahrial Oesman
SEKITAR 5.000 warga Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, menyambut kedatangan Syahrial Oesman (SO) di Pasar Inpres Baturaja. Selain pedagang, massa itu adalah tukang ojek, sopir angkot, pemilik rumah toko, dan simpatisan SO.
“Kami semua mendukung dan memilih Bapak untuk kembali memimpin Sumsel,” kata seorang pedagang di pasar itu.
Mendengar pernyataan itu, Syahrial Oesman yang tak henti menyalami dan memeluk para warga Baturaja, mengucapkan terimakasih. “Terimakasih. Doakan. Mari kita bersama membangun Sumsel yang lebih baik lagi dari sekarang. Apa yang telah kita capai, akan lebih sempurna bila kita kerjakan bersama lagi,” katanya.
“Tanpa kalian, saya bukan apa-apa. Jadi, marilah bersama meneruskan membangun Sumsel,” katanya.
”Saya bukan mengejar jabatan, tetapi melanjutkan amanah kalian (rakyat) untuk membangun Sumsel,” ujar Syahrial Oesman.
Diiringi ribuan tukang ojek dan massa simpatisnya, Syahrial Oesman kemudian menuju Universitas Baturaja. Di kampus itu Syahrial Oesman meresmikan Auditorium Universitas Baturaja. Kunjungan Syahrial Oesman ke kabupaten yang pernah dipimpinnya itu dilanjutkan ke Sekolah Tinggi Agama Islam Baturaja. Di kampus itu Syahrial Oesman memberikan kuliah umum, dan peletakan batu pertama pembangunan gedung perguruan tinggi itu. (*)
Foto: Salah satu kunjungan Syahrial Oesman di daerah. (Foto Untung/Humas)

Masyarakat Musirawas 100 Persen Dukung SO


Masyarakat Musirawas 100 Persen Dukung SO
TIDAK membuang air di baskom, buat mengharapkan hujan dari langit, tampaknya betul-betul diyakini masyarakat Musirawas, Sumatra Selatan. Tepatnya, mereka lebih percaya terhadap Syahrial Oesman buat melanjutkan pembangunan Sumatra Selatan ke depan dibandingkan actor yang lain.
Kenapa? Sebab Syahrial Oesman telah terbukti memenuhi janjinya buat menjaga dan memperbaiki kondisi sosial, ekonomi, dan budaya, masyarakat Sumatra Selatan, yang mengalami masa kritis, pascakejatuhan rezim Orde Baru.
“Pak Syahrial Oesman sudah membuktikan janjinya kepada masyarakat. Sekarang Pak Syahrial Oesman menunggu janji masyarakat 4 September 2008 nanti untuk memenangkan SO (Syahrial Oesman) 100 persen pada Pilgub Sumsel 2008 nanti,” ujar Ridwan Mukti, bupati Musirawas, di hadapan seribuan masyarakatnya.
“Siap! Setuju! Kami siap pilih dan menangkan SO pada Pilgub Sumsel 2008 nanti,” jawab masyarakat Musirawas secara serempak.
Syahrial Oesman, Ridwan Mukti, dan seribuan masyarakat itu menghadiri peresmian Jembatan Syahrial Oesman yang menghubungkan Kecamatan Tuah Negeri dengan Kecamatan Tugu Mulyo di Desa Simpang Semambang Kecamatan Tuah Negeri, Musirawas.
Menurut Bupati Riduan Mukti, jembatan yang menghubungkan kedua kecamatan tersebut sudah ditunggu-tunggu masyarakat sejak 60 tahun lalu, sebagai kelancaran akses ekonomi mereka.
Menjawab dukungan dan harapan masyarakat itu, SO mengungkapkan, pihaknya akan memrioritaskan pembangunan kerakyatan untuk lima tahun ke depan. Di antaranya, pendidikan, kesehatan, agama, hukum, keamanan, serta ekonomi kerakyatan.
Terhadap dukungan terhadap dirinya, suami Maphilinda Putri Gumay sambil menundukan kepala mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas dukungan masyarakat Sumsel selama lima tahun terakhir, dan lima tahun ke depan.
“Semoga jangan ada dusta di antara kita,” ujar Syarial Oesman yang pada kesempatan tersebut juga menyerahkan bantuan Gubernur Sumsel dana APBdes 127 desa di Kabupaten Musirawas. (*)