Sabtu, 16 Agustus 2008

Helmy Yahya Selalu Disenangi Ibu, Remaja, dan Anak-Anak







CALON Gubernur Sumatera Selatan Helmy Yahya memang sangat digemari para ibu maupun remaja putri, dan anak-anak. Setiap kali dia melakukan sosialisasi tak akan lepas dari sapaan maupun kerumunan mereka. Foto ini merupakan salah satu bukti saat Helmy Yahya menghadiri sebuah acara di desa Sidodadi, di kabupaten Banyuasin. Ini juga membuktikan masyarakat Pujasuma di Sumatera Selatan mendukung penuh pasangan Syahrial Oesman-Helmy Yahya.*

Helmy Yahya: Seberang Ulu Palembang Harus Dikembangkan




CALON Gubernur Sumatera Selatan Helmy Yahya melihat ada ketimpangan pembangunan antara kawasan Seberang Ulu dan Seberang Ilir di Palembang. Dia pun berjanji akan mengembangkan kawasan tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Pengembangan kawasan Jakabaring ini sudah bagus, tapi masih belum cukup bagi kawasan Seberang Ulu. Jadi, saya akan berjanji mengembangkan kawasan Seberang Ulu menjadi lebih baik, setidaknya tidak tertinggal jauh dari Seberang Ilir,” kata Helmy Yahya, di hadapan seratusan warga Jakabaring, di masjid Al-Muhajirin, Jakabaring, Palembang, Jumat (15/08/2008) kemarin.
Selain itu, kata Helmy Yahya, sebagai orang dari keluarga tidak mampu, dia pun akan mengembangkan SDM di Sumatera Selatan. “Saya akan berusaha sekuat tenaga saya dalam pengembangan SDM ini. Saya tahu, Sumsel ini kaya tapi lantaran SDM kita kurang maka dalam pemanfaatannya masih menguntungkan pihak luar. Pak Syahrial Oesman selama ini telah berusaha melakukan ini, tapi hasilnya masih perlu diperluas, dan saya tertarik mendampingi dia lantaran keinginan bersama itu,” kata Helmy.
Helmy juga menjelaskan bahwa dirinya dan Syahrial Oesman melakukan kampanye dengan baik, elegan, sebab kemenangan sejati adalah kemenangan milik rakyat. “Kami berusaha, rakyat memilih, Tuhan menentukan. Jadi buat ngotot dengan cara apa pun. Apalagi mengharamkan kekalahan. Itu sama saja dengan melawan kodrat Tuhan,” katanya. “Kita tidak akan menggunakan cara-cara yang buruk,” lanjutnya.*

Kamis, 14 Agustus 2008

Sekali Lagi, SOHE Ungguli Aldy



SEKALI lagi pasangan Syahrial Oesman-Helmy Yahya (SOHE) unggul atas pasangan Alex Noerdin-Eddy Yusuf (Aldy) berdasarkan survey yang dilakukan Puskaptis (Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis).
Bila pada survey sebelumnya Sohe unggul dengan angka 50,84% dan Aldy 41,76%, maka sekarang SOHE unggul dengan selisih angka 52,18% dan 39,67%. Mereka yang belum menentukan pilihan 8,15%.
Survei ini dilakukan Puskaptis pada 7-13 Agustus 2008 terhadap 6.455 responden yang tersebar di 15 kabupaten/kota atau di 100 kecamatan, 436 kelurahan/desa di Sumsel.
“Jumlah responden sama dengan yang terdahulu. Sementara mereka belum menentukan pilihan itu bukan golput, mereka punya pilihan tapi tidak mau terbuka dengan kami soal pilihannya,” kata Husin Yazid, Direktur Eksekutif Puskaptis, kepada pers, di kantornya, kawasan Dwikora, Jumat (15/08/2008).
Naiknya angka SOHE, kata Husin, kemungkinan besar dari kelompok masyarakat yang sebelumnya golput atau belum menentukan pilihan. “Sosok Helmy Yahya memang memberikan pengaruh cukup besar, terutama di daerah perkotaan atau di pedesaan tertentu,” katanya.
Sebagai informasi, keunggulan SOHE ini sudah keempat kalinya. Dua kali saat survey atas Syahrial Oesman, dan dua kali survey atas SOHE atau Syahrial Oesman-Helmy Yahya. Survey terakhir Puskaptis pada 28 Juni -10 Juli 2008 lalu.
Sebagai informasi, pasangan Syahrial Oesman-Helmi Yahya diusung partai PDIP, PPP, PKS, dan gabungan forum partai Sriwijaya bersatu ([PDI PERJUANGAN, PKS, PPP, PDS, PPD, PBSD, PSI, PNI Marhaein, PPDI, PKPI, PKBP, Partai Pelopor, PPI, PPDK] sementara Aldy diusung Partai Golkar, PD, PBR, PBB, PAN, dan PNBK.*

Helmy Yahya: Saya Ingin Rakyat Sumsel Kaya Bukan Mengemis



MALAM itu, sekitar pukul 23.00, Helmy Yahya baru saja sampai ke rumahnya. Tiga hari dia melakukan kunjungan ke luar kota, yakni ke Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Meskipun kulit wajah dan tangannya mulai menghitam akibat sengatan matahari, tapi calon wakil gubernur Sumatera Selatan 2008-2013, yang diusung PDI Perjuangan, PKS, PPP, PKB, dan koalisi 12 parpol, tetap ceria dan ramah, menerima tamu di rumahnya, kawasan Jakabaring, Palembang, hingga tengah malam.
Berikut petikan wawancara www.hsyahrialoesman.blogspot.com dengan Helmy Yahya.
T: Bagaimana kabar Anda hari ini?
HY: Baik, dan saya kian bersemangat.
T: Kenapa?
HY: Ternyata dukungan masyarakat terhadap saya dan SO (Syahrial Oesman) begitu besar, dan ikhlas. Saya menjadi terharu sekaligus bertambah bersemangat untuk berjuang memenangkan Pemilukada Sumsel ini. Saya harap Allah akan memberkahi dan meridhoi apa yang kami citakan, sehingga kemenangan ini dapat menjadi jembatan buat meneruskan pembangunan yang sudah berjalan lima tahun ini. Sehingga kejayaan, berupa kemakmuran, kecerdasan, berbudaya, rakyat Sumsel kian bertambah baik.
T: Mengapa Anda mau mendampingi SO sebagai wakil gubernur?
HY: Terus-terang, SO merupakan sosok pemimpin idola saya. Orangnya sederhana, praktis, dan senang dengan segala hal yang berkaitan dengan kepentingan rakyat. Apa itu pendidikan, kesehatan olahraga, kesenian, kerohanian, ilmu pengetahuan, dan lainnya. Dia juga orangnya tidak banyak ngomong. Maunya kerja. Siang dan malam maunya kerja. Tapi, kalau sudah guyon, orangnya juga sangat menyenangkan. Terus-terang, saya melihat SO itu energinya luar biasa.
Di sisi lain, saya suka dengan SO lantaran memiliki pemikiran yang maju ke depan. Program Lumbung Energi Nasional dan Lumbung Pangan merupakan program yang cerdas. Sebab filosofisnya buat kesejahteraan rakyat Sumsel hari ini dan masa mendatang, buat anak-cucu masyarakat Sumsel. Artinya SO melihat sumber energi dan pangan yang ada di Sumsel harus dinikmati wong Sumsel, bukan dinikmati semata oleh orang luar. Ya, bukan semata buat memenuhi biaya sekolah atau berobat bae, tapi jauh lebih dari itu, yakni membuat masyarakat Sumsel menjadi sejahtera dan kaya, sehingga mampu orang lain, bukan meminta atau menunggu sedekah dari orang lain.
Alasan lainnya, saya ingin rakyat Sumsel ini menjaya kaya. Hebat. Saya tidak mau mereka seperti kehidupan saya di masa kecil dulu.
T: Dapat Anda jelaskan hasilnya sementara ini?
HY: Ada di sekitar Anda (tertawa). Kita ini sering tidak mensyukuri apa yang sudah didapat. Lihatlah perekonomian kita jauh lebih baik dari daerah lain. Pasar hidup, terminal dan bandara selalu ramai. Rumah-rumah ibadah dikunjungi umatnya dengan tenang. Tanpa kecemasan. Di sisi lain, pembangunan fisik di Sumsel juga jauh lebih bagus dibandingkan sebelumnya. Jalan-jalan mulus. Hotel banyak. Pabrik banyak. Sarana olahraga bertambah. Ruang publik seperti taman dan rekreasi juga mulai hadir. Tenaga kerja dari luar Sumsel juga banyak yang masuk, dan mencari nafkah di sini. Ini semua menunjukkan Sumsel jauh lebih maju dibandingkan dari sebelumnya. Kalau Anda sering keluar Sumsel selama 10 tahun ini, Anda pasti dapat membedakan pembangunan yang dijalankan SO dan pemimpin sebelumnya.
T: Kira-kira ini didapat dari kebijakan seperti apa?
HY: Ya, misalnya dampak dari program Sumsel Lumbung Energi Nasional dan Lumbung Pangan itu kan membuat banyak investor tertarik. Mereka datang ke Sumsel. Mulai dari jasa hingga infrastruktur. Mereka ini membuat perekonomian di Sumsel hidup. Belum lagi program wisata seperti Visit Musi 2008 yang memberi dampak yang cukup signifikan.
T: Katanya program SO tidak banyak melibatkan masyarakat lokal, seperti Visit Musi 2008 itu?
HY: Semuanya dilibatkan, memang tidak semua wilayah kerja berasal dari Sumsel. Ini kan terkait dengan SDM (sumber daya manusia). Tapi dampaknya tetap luas melalui jalur lain, seperti bisnis atau perdagangan dan jasa. Atas dasar ini pula, saya tertarik mendampingi SO buat mengembangkan SDM di Sumsel, sehingga ke depan apa yang terkandung di Sumsel benar-benar dikelola oleh masyarakat Sumsel.
T: Bentuk konkretnya?
HY: Pendidikan atau pengembangan SDM. Kita akan melanjutkan program pendidikan yang berkualitas, yang mana ada keseimbangan antara mutu pendidikan dengan biaya pendidikan. Tapi, bagi masyarakat miskin memiliki prioritas mendapatkan pembiayaan yang murah atau gratis, dan bagi mereka yang berprestasi akan mendapatkan fasilitas atau tunjangan tambahan.
Perbaikan mutu pendidikan kita yang rusak selama rezim sebelumnya, jelas membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih buat dikembangkan ke depan. Pendidikan ini juga bertalian dengan wilayah ekonomi dan kesehatan.
T: Maksudnya?
HY: Percuma kalau pendidikan murah atau gratis, tapi kalau rakyatnya tetap miskin dan sakit-sakitan. Orang belajar itu perlu sehat. Sehat itu tergantung dari makanan yang dikonsumsi, dan lingkungan tempat tinggalnya. Jadi, tiga hal ini harus sejalan atau berjalan bersama-sama. Tidak boleh dilepaskan salah satunya. Nah, program Sumsel Lumbung Energi dan Lumbung Pangan, sebetulnya mencakup tiga hal itu.
T: Jelasnya?
HY: Jika energi yang kaya di Sumsel ini termanfaatkan dengan baik, begitu pun sumber pangan seperti pertanian, perkebunan, berjalan optimal, maka rakyat Sumsel akan sejahtera. Rakyat sejahtera maka hidupnya akan sehat, dan kaya, atau memiliki penghasilan yang baik. Kalau sudah begini, ilmu pengetahuan didapatkan dengan sempurna oleh masyarakat Sumsel.
T: Bukankah ini kontradiksi?
HY: Betul, memang buat mendapatkan pekerjaan atau penghasilan yang baik, seseorang harus memiliki pendidikan atau kemampuan yang bagus, yang tentunya didapatkan dari dunia pendidikan. Oleh karena itu, kita lebih menekankan pendidikan yang bermutu. Sementara biayanya berimbang dengan kemampuan masyarakat, tapi kualitasnya tetap nomor satu. Bukan digratiskan tapi kualitasnya rendah. Dapat kita membuat program gratis buat semuanya, baik kaya maupun miskin, tapi percayalah kualitasnya akan buruk. Jadi, pendidikan gratis atau murah kita prioritaskan buat yang miskin atau tidak mampu.
T: Baiklah, setelah pendidikan, apa yang ingin Anda wujudkan di Sumsel?
HY: Saya ingin agar semua masyarakat Sumsel yang memiliki ilmu pengetahuan, sekecil apa pun, buat mengembangkan dirinya sebagai pengusaha. Sebagai orang yang mampu menghasilkan uang. Pasarnya cukup besar yakni dunia. Sebab apa yang dihasilkan di Sumsel, baik sumber daya alam maupun produk industrinya, sangat dibutuhkan masyarakat dunia.Oleh karena itu kita akan mengembangkan atau membuka seluasnya peluang ini.
T: Caranya?
HY: Buka akses informasi seluasnya bagi masyarakat. Saya akan menjadikan internet sebagai santapan utama setiap warga Sumsel, sehingga mereka akan mendapatkan informasi seluasnya, dan dapat menjalin komunikasi dengan dunia luas. Dari sanalah peluang bisnis atau usaha akan terbuka. Jadi, caranya internet akan dijadikan barang murah, dan meluas hingga ke polosok-pelosok desa. Dengan internet ini masyarakat di pelosok desa akan menjadi cerdas. Selanjutnya, tentunya melakukan sejumlah program pelatihan dan pembinaan.
T: Program lainnya?
HY: Tentu saja pariwisata. Potensi pariwisata di Sumsel sangat besar, yang belum teroptimalkan selama ini. Program Visit Musi 2008 lalu, telah membuka pintu, dan kini tinggal dikembangkan jauh lebih baik sehingga menjadi kebanggaan atau identitas daerah sekaligus sebagai sumber ekonomi, seperti halnya di Bali.
Dan, dari sisi lain, saya dan SO menginginkan keberagaman budaya di Sumsel terus dipertahankan. Keamanan terus dijaga. Sebab Sumsel ini besar lantaran keberagaman dan keamanan yang baik. Oleh karena itu, sikap solidaritas dan kerohanian terus dipupuk dan dikembangkan di Sumsel. Percuma kalau kita kaya dan sukses, tapi rohani kita kering. Pokoknya selamat di dunia, selamat pula di akhirat. Semoga Allah memberkahi niat kita ini. Amin.
T: Terimakasih telah memberikan waktunya.
Pukul 24.10 wawancara selesai. Helmy Yahya melanjutkan pertemuan dengan sejumlah tamu yang datang. Mereka datang dari sejumlah penjuru daerah di Sumsel. ***

Foto: Helmy Yahya berpose di depan Danau Ranau, OKU Selatan, saat berkunjung dan bertemu dengan masyarakat di sana. Dia menginginkan Danau Ranau menjadi daerah wisata international. (Foto Asep).

Syahrial Oesman dan Sriwijaya FC Yunior







SYAHRIAL Oesman, Ketua Umum Yayasan Sriwijaya FC, sangat serius membangun kekuatan sepakbola di Sumatera Selatan dan Indonesia. Buktinya, dia selalu memperhatikan perkembangan para pemain yunior Sriwijaya FC yang melakukan latihan di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang. Bahkan dia tidak segan-segan bercengkerama dengan para pemain sepakbola masa depan itu, termasuk turut bermain sepakbola. "Dari kaki mereka inilah masa depan sepakbola Sumsel dan Indonesia akan terukir prestasinya. Mari kita dukung bersama perkembangan mereka," kata Syahrial Oesman, yang sejak mengundurkan diri sebagai gubernur Sumsel selalu menghadiri pertandingan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya. Syahrial Oesman akan lebih meningkatkan prestasi olahraga di Sumsel, khususnya sepakbola, bila dia dipercaya rakyat melanjutkan pembangunan di Sumsel 2008-2013. *
Foto oleh Deddi.

Video SOHE Capai 100





VIDEO dukungan, iklan, terhadap pasangan Syahrial Oesman-Helmy Yahya (SOHE) mencapai 100 buah. Video yang dimuat dalam channel jagatmelayu ini, dapat dinikmati warga Sumatera Selatan maupun international di www.youtube.com/user/jagatmelayu.
Ke-100 video itu mulai dari testimoni budayawan Djohan Hanfiah, penarik becak, pedagang bubur, petani, tokoh masyarakat desa, seniman, akademisi, mahasiswa, hingga klip video iklan yang telah termuat di televisi maupun belum.
Video terakhir yang mencapai 100 adalah video yang berjudul “Syahrial Oesman dan Ibu Kita” sebuah klip sosok Syahrial Oesman terhadap para ibu di Sumatera Selatan. Klip yang berdasarkan foto-foto karya Deddi ini menunjukkan Syahrial Oesman sosok yang sederhana, terlihat dia gunting rambut di rumah dan “di bawah pohon”, setia dengan istri tercinta seperti dalam simbol membonceng istri menggunakan sepeda motor, penuh rasa cinta dan sayang.
Video tentang Helmy Yahya juga tak kalah menariknya. Seperti video perjalanannya selama ini di Sumatera Selatan. Mulai dari Pasar 16 Ilir, Sei-Lais, hingga jauh ke Danau Ranau.
Keberadaan channel video SOHE di www.yutube.com ini sebagai ruang bagi masyarakat Sumsel maupun international guna mendapatkan gambaran utuh mengenai sosok SOHE.
“Kami senang dengan keberadaan channel ini. Kami di Pagaralam dapat menikmati dan mengetahui semua kegiatan SOHE,” kata Bastari, warga Pagaralam melalui email ke pengelola jagatmelayu.*

Foto: Deddi.

Rabu, 13 Agustus 2008

DPP PDI Perjuangan akan Laksanakan Upacara Bendera Peringatan HUT RI ke 63



Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDI Perjuangan) menginstruksikan kepada seluruh jajaran organisasi Partai untuk melaksanakan upacara bendera peringatan HUT RI ke 63, hari Minggu, 17 Agustus yang akan datang, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitasnya masing-masing.
Demikian salah satu butir penting keputusan dalam rapat pleno yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, di kantor Sekretariat DPP PDI Perjuangan, hari Selasa siang (12/8) kemarin, yang salah satu agenda pembahasannya adalah agenda kegiatan Partai dalam waktu dekat ini.
Terkait peringatan HUT RI ke 63, DPP PDI Perjuangan akan melaksanakan upacara bendera peringatan HUT RI di halaman Sekretariat DPP PDI Perjuangan, Jl. Lenteng Agung No. 99, Jakarta Selatan, pukul 10.00 WIB. Upacara bendera akan dipimpin oleh Sekjen PDI Perjuangan, Pramono Anung Wibowo, sebagai inspektur upacara.
Upacara yang pelaksanaannya seperti tahun lalu, dikoordinasikan dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan DKI Jakarta ini akan diikuti seluruh jajaran Ketua DPP PDI Perjuangan, Ketua dan para pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan se Jabodetabek.
Setelah upacara bendera, acara peringatan HUT RI akan dilanjutkan dengan beberapa kegiatan lainnya seperti hiburan dan lomba-lomba rakyat, yang akan diikuti oleh para anggota, simpatisan dan masyarakat umum.*

PDI Perjuangan Tetapkan Calon Kepala Daerah Lombok Barat, Tangerang, OKI dan Padang

RAPAT pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDI Perjuangan) hari Selasa siang kemarin (12/8) menetapkan pasangan calon kepala daerah Kabupaten Lombok Barat dan calon kepala daerah untuk beberapa kabupaten/kota.
Rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu menetapkan pasangan H. Iswanto Karyawan sebagai calon Bupati Kabupaten Lombok Barat, NTB, berpasangan dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Lombok Barat, HR. Nuna Abriadi, S.Ip. sebagai calon Wakil Bupati.
Pasangan hasil rekomendasi Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Khusus/Rakercabsus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Lombok Barat pada 21 Juli lalu ini akan memperebutkan dukungan suara mayoritas dari sekitar 462.886 masyarakat Lombok Barat dalam pilkada yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Desember mendatang.
Selain menetapkan Lombok Barat, rapat pleno juga menetapkan beberapa calon kepala daerah untuk beberapa pilkada. Untuk pilkada Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Propinsi Provinsi Sumatra Selatan, DPP menetapkan Ir. Ishak Mekki, MM sebagai calon Bupati yang akan diusung dalam pilkada OKI pada 30 Oktober mendatang.
Rapat pleno DPP PDI Perjuangan juga menetapkan H. Wahidin Halim sebagai calon Walikota Tangerang, Banten, dalam pilkada Kota Tangerang para 26 Oktober mendatang. Selain itu, PDI Perjuangan juga menetapkan Drs. Yusman Kasim sebagai calon Walikota Padang.
Terkait calon Wakil kepala daerah di tiga kabupaten/kota tersebut, DPP PDI Perjuangan menyerahkan pada hasil musyawarah antara DPC dan DPD dari masing-masing wilayah tersebut bersama calon yang telah ditetapkan, dan dikonsultasikan kepada DPP PDI Perjuangan untuk kemudian ditetapkan sebagai pasangan calon kepala daerah dari PDI Perjuangan.*

Selasa, 12 Agustus 2008

Urang Awak Wajib Pilih SOHE



SEBANYAK 4.000 warga Ikatan Keluarga Perantau Minang (IKPM) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yakin pasangan Ir. H. Syahrial Oesman dan H. Helmy Yahya (SOHE) mampu memeroleh dukungan suara sebanyak 70 persen. Angka persentase itu bukan “karangan” semata, sebab berdasarkan survei urang awak (Minangkabau) di Sumsel, SOHE dicintai masyarakat. Sebab selama ini SO telah berhasil membuktikan segala macam program yang bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat.
“Ya, jelas di hati warga Minang terhadap SO merupakan urang sumando bagi keluarga IKPM. Kami punya keyakinan pasangan SOHE akan mampu membawa perubahan lebih baik bagi keluarga Minang di Sumsel. Dan saya yakin SOHE insyaallah mampu memenangkan 70 persen suara di OKI ini,” kata Ketua IKPM, Kab.OKI, Syafriyulis di sela-sela penganugerahan gelar kehormatan dari IKPM OKI kepada Ir. H. Ishak Mekki yang disaksikan calon Wakil Gubernur Sumsel, H. Helmy Yahya, beberapa waktu lalu di pendopo rumah dinas bupati OKI.
Sementara Ketua Umum Badan Musyawarah Keluarga Minang (BMKM) Provinsi Sumsel, Syahruddin Ismail, di depan ribuan urang awak di OKI mengatakan, berkaitan dengan Pemilukadgub 4 September 2008 nanti, organisasi IKPM akan selalu berpijak pada petuah “Di mana bumi di pijak, di situ langit dijunjung”. Di samping itu, IKPM akan selalu berusaha mencintai pemimpin yang mampu mengangkat harkat dan martabat urang awak di Sumsel. Demi menyelamatkan Bumi Sriwijaya, IKPM siap berpartisipasi mengajak seluruh warga OKI untuk mencoblos nomor urut 2 atau SOHE.
“Sebuah kesalahan kalau tidak memilih SOHE. Memilih SO wajib bagi warga Minang di sini. Sebab SO itu tak pernah membedakan etnis satu dengan yang lainnya. Perhatian beliau terhadap warga Minang sudah cukup besar. Insyaallah saya yakin SOHE menang,” katanya.
Sedangkan, tokoh masyarakat minang di OKI bernama Fahrizal mengatakan, ada alasan kuat mengapa SOHE di OKI mampu melampaui angka kemenangan lebih 50 persen? Pertama, SO secara tertulis telah menjadi bagian dari keluarga Minang. Kedua, Helmy adalah seorang anak muda yang sudah lama melahirkan karya-karya yang bersifat non-fisik.
“Walaupun sudah mengundurkan diri, tapi orang di mana-mana tahunya SO itu sekarang masih Gubernur Sumsel. Di samping Beliau, ada Helmy yang sudah barang tentu dikenal banyak orang. Saudara bisa lihat, betapa banyak program acara Helmy di televisi yang dapat dinikmati semua kalangan masyarakati,”katanya.
Janji kata sepakat untuk siap memilih SOHE juga dikatakan Hj. M. Arma salah satu bundo kanduang Minang. Dia mengatakan, dalam memilih memimpin tidak perlu bingung dan ragu. Carilah sosok pemimpin yang berprestasi dan jelas program visi/misi serta karyanya.
“Bila SOHE gagal terpilih, pasti Sumsel ini akan hancur. Agar itu tidak terjadi marilah kita mantapkan pilihan kita untuk mencoblos nomor urut 2 yaitu SOHE. Dulu tahun 1970-an memang saya kampanye untuk Golkar, tapi sekarang saya siap memenangkan SOHE,”katanya.
Bupati OKI, Ir. H. Ishak Mekki yang telah menyandang gelar Sutan Bagindo Nan Sati oleh keluarga minang di OKI mengakui bahwa sampai saat ini kontribusi dan perhatian masyarakat Minang di Sumsel kepada pemimpinnya sangat besar. Salah satu bentuk perhatian itu adalah pemberian gelar adat kepada sosok pemimpin yang betul-betul merakyat dan tanpa membeda-bedakan etnis atau golongan.
“Sebelumnya Pak Syahrial juga telah memperoleh gelar adat dari BMKM. Gelar terhormat itu jelas sangat beralasan. Apalagi kita tahu, SO itu adalah pemimpin di negeri ini yang tidak pernah pilih kasih. Saya ingin mengajak kita semua untuk siap memenangkan SOHE. Itulah pemimpin yang saat ini dibutuhkan rakyat Sumsel,” kata Ishak.*

Bupati Netral, Warga Banyuasin Kian Kuat Pilih SOHE



MESKIPUN Bupati Banyuasin Amiruddin Inoed menyatakan dirinya netral dalam proses Pemilukada Sumsel 2008-2013, tapi puluhan ribu warga di kawasan pesisir Kabupaten Banyuasin tetap mendukung dan memilih pasangan SOHE.
“Wajar kalau bupati (Amiruddin Inoed) menyatakan dirinya netral. Sebagai kepala daerah dia juga harus menghormati sikap politik warganya. Tapi, kami dari warga Pulaurimau tetap mendukung penuh SOHE. Kami tetap yakin SOHE di Banyuasin akan meraih suara sekitar 75 persen,” kata Mat Karim, warga Pulaurimau, Banyuasin, kepada www.hsyahrialoesman.blogspot.com, Selasa (12/08/2008).
“Intinya sikap bupati sama sekali tidak memengaruhi sikap kami,” katanya. “Sogokan atau rayuan apa pun tidak akan menggoyahkan sikap kami. Kami sudah banyak terbantu oleh kebijakan yang diambil Syahrial Oesman. Masak kami mau disebut kacang lupa dengan kulitnya,” sambungnya.
Sementara Muhammad Kadil, warga Talangglubuk, mengatakan masyarakat di dusunnya tetap setia dengan Amiruddin Inoed dan Syahrial Oesman. “Kami sudah bekerja keras buat memenangkan Amiruddin, dan kini kami tengah berjuang memenangkan Syahrial Oesman. Pilihan kami ini lantaran keduanya telah memberikan yang terbaik bagi kami. Kami jelas tidak akan bertarung atau berjudi dengan sosok lain, yang mungkin hanya pandai berjanji,” kata Kadil.
Sama seperti Mat Karim, Kadil mengatakan pasangan SOHE akan meraih suara sekitar 75 persen di kabupaten Banyuasin.
Kadil kemudian menyarankan agar para pendukung SOHE di Banyuasin agar tetap teguh dalam berjuang. “Percayalah akan banyak rayuan buat kami agar meninggalkan SOHE. Termasuk kami juga telah mendengar ada sejumlah pihak yang mengajak kami untuk golput. Mereka bilang dua calon tidak ada yang bagus, dan lebih baik golput. Tapi kami tetap kokoh, bagi kami yang terbaik tetap SO. Dan, kami juga melihat Helmy Yahya juga sosok yang bagus, dewasa, sederhana, cerdas, meskipun sebagai orang muda yang sukses,” lanjutnya.
Keteguhan hati memilih SOHE juga disampaikan Ali dari Sungairebo. “Wah, itu sikap seorang kepala daerah. Ya, harus netral. Tapi, kami yang sebelumnya memenangkan Amiruddin Inoed, sekarang akan memenangkan Syahrial Oesman di Banyuasin. Kami tetap yakin SOHE meraih 75 persen. Kalau tidak prcayalah, lakukan survei di sini. Kami pun tidak akan tergoda dengan rayuan maupun sogokan buat lari dari SOHE,” kata Ali. *

Senin, 11 Agustus 2008

Lagi Warga Banyuasin Tekadkan Kemenangan SOHE



RESTU dan dukungan moril kepada Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumsel, Ir. H. Syahrial Oesman dan H. Helmy Yahya atau SOHE terus mengalir dari berbagai penjuru Bumi Sriwijaya. Ini kali tekad pemenangan SOHE disampaikan warga dari Kecamatan Banyuasin I dan Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin.
Tokoh Masyarakat Desa Sungai Rebo, M. Aliyusin mengatakan, SO dan Helmy merupakan sosok pemimpin yang telah banyak berkorban untuk kepentingan rakyat Sumsel. Oleh karena itu, SOHE dapat digolongan pemimpin yang dapat dipercaya.
“SOHE adalah pemimpin terpercaya di Sumsel. Terimakasih Pak Syahrial atas perjuangan Bapak selama jadi gubernur Sumsel. Nah, sekarang tibalah saatnya bagi kami seluruh warga untuk memenangkan SOHE. Itu janji kami,”kata Ali di sela acara silaturahmi Syahrial Oesman (SO) ke Desa Sungai Rebo, Kecamatan Banyuasin I, Senin (10/08/2008).
Lalu, menyikapi bagaimana prestasi yang dimiliki SOHE, Ali mengatakan, jangankan di Sumsel, prestasi SOHE telah mendapatkan pengakuan di mata nasional dan internasional.
“Sudahlah, saya sudah tahu persis apa isi maksud lawan SOHE itu. Soal prestasi siapa yang bisa menandangi SO dan Helmy di Sumsel ini. Apa yang telah diperjuangan SO kepada rakyat Banyuasin selama ini sangat berarti dan dirasakan betul. Pak Helmy? Saya tidak pernah meragukan kemampuan Beliau. Orang cerdas seperti Pak Helmy layak untuk kita pilih,”katanya.
Dalam kesempatan itu, SO mengatakan, mohon restu kepada warga Kecamatan Banyuasin I dan Kecamatan Rambutan atas pencalonannya bersama Helmy pada Pemilukadagub, 4 September 2008.
“Sekali lagi terimakasih atas dukungan Saudara sekalian. Insya Allah kalau Allah memberikan amanah itu saya bersama Pak Helmy akan terus memperbaiki kesejahteraan rakyat, termasuk di Banyuasin ini. Barangkali Saya tidak perlu mundur kalaupun nanti dikehendaki rakyat Sumsel,”kata Syahrial.
Di pengujung silaturahmi, SO langsung membuka turnamen Volly Ball di lapangan Paska Desa Sungai Rebo, Kecamatan Banyuasin I. Saat mendatangi kediaman tokoh masyarakat Sungai Rebo bernama Ansyori, SO secara spontan masuk ke ruangan Bis untuk bersalaman dengan seluruh penumpang.
“Ya, kami dari kaum Ibu-ibu sini kan masih senang dengan SOHE. Apalagi SO didampingi pulo oleh Pak Helmy. Untuk apo pilih yang lain. Insya Allah, saya yakin SOHE masih dicintai rakyat Banyuasin sama seperti Pak Amiruddin Inoed,” kata salah satu warga Banyuasin I, Hj. Hanidah. *

Caption foto: Syahrial Oesman saat menghadiri kegiatan Isra’ Miraj di Banyuasin beberapa waktu lalu.

Rakyat OKU Selatan Tidak Goyah Rayuan



MENJELANG Pemilukada Sumsel 2008-2013, berbagai cara dilakukan calon untuk mendapatkan dukungan, termasuk rayuan. Namun, masyarakat Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan tidak akan pernah goyah dengan berbagai jenis rayuan tersebut, termasuk rayuan berupa slogan gratis atau lainnya.
Hal ini dikatakan Wakil Bupati OKUS, H. Wancik Rasyd, Msi, saat bertemu dengan calon wakil gubernur Sumsel Helmy Yahya, belum lama ini di Muaradua, OKU Selatan. “Orang banyak janji dan rayuan itu, biasanya banyak hal yang perlu diragukan. Makanya kita tidak akan termakan dengan janji-janji,” kata Wancik.
“Adinda Helmy ini calon pemimpin Sumsel yang termuda dan terkaya di Sumsel, juga cerdas. Jadi rugi besar kita jika tidak memilih SOHE. Boleh saya ibaratkan SOHE itu, pemimpin cerdas dan bergaul pulo,”katanya.
Dia menambahkan, SOHE bukan sosok pemimpin yang mengejar kekuasaan. Tetapi, SOHE memiliki keinginan besar untuk mensejahterakan dan memakmurkan rakyat di Bumi Sriwijaya.
“Yakinlah, SO bukan tipe pemimpin yang senang memberikan janji. Beliau sudah buktikan nama Provinsi Sumsel cukup harum sampai ke tingkat nasional dan regional. Untuk Pak Helmy ini akan saya berikan nilai angka 8. Jarang sekali kita temukan orang berhasil yang mau pulang ke dusun seperti Pak Helmy ini. Kalau Beliau ingin hidup enak mungkin lebih baik Pak Helmy di Jakarta,”ujarnya, di hadapan ribuan pendukung SOHE, yang terdiri dari tokoh masyarakat, tim pemenangan SOHE, para sesepuh, dan kaum remaja.
“Alhamdullilah, dari hasil survey terakhir SOHE sudah leading. Terimakasih Pak Wancik dan semuanya, atas dukungan yang diberikan untuk SOHE. Percayalah saudaraku sekalian, hanya satu tujuan kami yaitu mensejahterakan rakyat Sumsel. Itu saja. Untuk apa kita memilih yang belum pasti, lebih baik pilih yang cengki-cengki bae atau yang pasti saja. Setuju?” kata Helmy disambut tepuk tangan yang meriah dari para hadirin.*

Minggu, 10 Agustus 2008

Foto Silahturahmi Helmy Yahya Pahangasri, OKU Timur







HELMY Yahya melakukan silahturahmi dengan tokoh dan masyarakat desa Pahangasri, OKU Timur, Jumat (08/08/2009) dan Sabtu (09/08/2008) pagi.*

Foto Silahturahmi Helmy Yahya ke OKI







HELMY Yahya melakukan silahturahmi dengan masyarakat Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Jumat (08/08/2008). Helmy Yahya pun bertemu dengan Ishak Mekky, bupati Ogan Komering Ilir (OKI).

SOHE di Banyuasin Kian Menguat



PULUHAN ribu anggota dan pengurus Amirudin Inoed Fans Club (AIFC) bergabung dengan tim pemenangan Syahrial Oesman-Helmy Yahya. Dukungan ini kian menguatkan basis suara pasangan yang diusung PDI Perjuangan, PKS, PPP, dan koalisi parpol. Tim ini menargetkan suara SOHE di Banyuasin sebesar 78 persen pada Pemilukada Sumsel pada 4 September 2008 mendatang.
Bergabungnya para penggerak Amirudin Inoed Fans Club (AIFC) ke Tim Pemenangan SOHE, berlangsung pada Sabtu (09/08/2008), di secretariat Tim AIFC di Jalan Palembang-Betung, dengan ditandai serah terima Koordinator AIFC Banyuasin, Darul Kutni, kepada Koordinator Tim SOHE Wilayah Banyuasin, Askolani, SH.
AIFC merupakan tim pemenangan Amirudin Inoed-Rachman Hasan (AMAN) pada Pemilukada Kabupaten Banyuasin bulan Juli 2008 lalu, yang mana Amirudin Inoed-Rachman Hasan terpilih kembali memimpin kembali Banyuasin 2008-2013.
Menurut Darul Kutni, suara yang diraih pasangan SOHE di kabupaten Banyuasin, ditargetkan mencapai 78 persen dari jumlah mata pilih.
“Kami bersyukur pada Pemilukada Banyuasin lalu, AMAN (Amirudin Inoed- Rachman Hasan) berhasil meraih suara sebesar 87 persen. Dan kini kami menargetkan suara yang diraih SOHE sebesar 78 persen,” kata Darul.
Dijelaskan Darul, dukungan ini merupakan tekad semua pengurus dan anggota tim AIFC. Dan, langkah ini mendapat dukungan dari Amirudin Inoed.
“Pergerakan dan perjuangan kami untuk SOHE sepenuhnya kami serahkan pada Pak Amirudin Inoed. Apa yang diperintahkan Pak Amiruddin, dan siapa yang harus didukung oleh Tim AIFC. Kalau beliau memerintahkan kami mendukung SOHE, maka kami pun harus siap menjalankan dan memperjuangkannya,” kata Darul.

Pemimpin Jangan Bohongi Rakyat
Sementara dalam acara tersebut, Amirudin Inoed mengatakan realisasi penggabungan Tim AIFC kepada Tim SOHE suatu langkah yang sangat didukungnya.
“Saya sangat mendukung Posko AIFC dilebur untuk Posko SOHE karena dengan terbentukanya posko tim semacam ini merupakan suatu pembelajaran demokrasi bagi kita semua,” kata Amirudin.
“Calon pemimpin harus kenal dan dikenal masyarakat. Saya berharap calon pemimpin jangan suka membohongi rakyat kalau ingin jadi pemimpin,” lanjut Amirudin.
Sedangkan Syahrial Oesman dalam pidatonya menyampaikan ucapan terima kasih pada pengurus dan anggota Tim AIFC yang telah bergabung dengan Tim SOHE, serta ucapan terima kasih kepada Amirudin Inoed yang dengan ihklas meleburkan Tim AIFC tersebut kepada Tim SOHE untuk memperjuangkan kemenangan SOHE pada Pemilihan gubernur 4 September 2008 nanti.
“Dengan meleburnya Tim AIFC pada Tim SOHE ini, maka saya merasa dibantu tambahan napas baru dan darah baru yang menjadi kekuatan baru. Ibaratnya mendapatkan jantung baru,” kata Syahrial.
Beberapa waktu lalu, 10 pengurus PAC Partai Demokrat di Banyuasin menyatakan mendukung pasangan SOHE, meskipun kebijakan parpol tersebut mendukungan pasangan ALDY (Alex Noerdin-Eddy Yusuf). Dukungan ini merupakan desakan dari arus bawah partai tersebut, meskipun mereka menerima resiko dipecat dari partai tersebut.*