Minggu, 07 September 2008

TV One Diprotes

Palembang, 5 September 2008
No : 08/02/SK/ADV-SOHE/IX/2008
Lamp : 1 (satu) lembar
Hal : Protes terhadap Komentar Presenter TVOne
tentang Hasil Quick Count LSI Hasil Pemilu Gubernur
Sumatera Selatan Periode 2008-2013

Kepada Yth.
Pemimpin Redaksi TVOne
di - J a k a r t a


Dengan hormat,

Merujuk:

1. Ketentuan Kode Etik Jurnalistik Pasal 1 Wartawan yang mewajibkan wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.

2. Merujuk komentar presenter TVOne: Rahma Sharita; dalam acara Hasil Quick Count LSI tentang Hasil Pemilu Gubernur Sumatera Selatan pada Kamis, 4 September 2008 jam 13.30 sd selesai; yang dengan sengaja menggiring opini dan pemahaman pemirsa seolah-olah Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur: Alex Noerdin dan Eddy Yusuf telah menjadi pemenang mengalahkan Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur: Syahrial Oesman dan Helmy Yahya (SOHE).


Dengan ini, kami Tim Advokasi Pasangan Gubernur-Hasil Gubernur: Syahrial Oesman dan Helmy Yahya menyampaikan:

1. Protes keras terhadap tindakan Rahma Sharita yang tidak obyektif dan berupaya menggiring opini yang keliru serta bertentangan dengan fakta dalam acara tersebut. Untuk itu, kami minta Rahma Sharita memberi kesempatan kepada kami untuk menyampaikan hak jawab yang proporsional.

2. Dalam hal, Rahma Sharita mengabaikan hak jawab kami untuk menyeimbangkan informasi negatif yang merugikan Pasangan SOHE dari statemen-statemen yang dikeluarkan keduanya dalam acara tersebut, maka kami akan memproses kasus ini sesuai undang-undang yang berlaku.

Demikian protes dan permintaan pemuatan hak jawab kami sampaikan, untuk disikapi dan ditindaklanjuti sesuai ketentuan UU Pokok Pers No.40 Th 1999 Pasal 5 ayat (2).

Hormat kami,
TIM ADVOKASI SOHE,

Bambang Hariyanto, SH.MH.

Bahrul Ilmi Yakup, SH.MH.CGL

Hafiz D. Pankoulus, SH.


Tembusan:

3. Yth. Dewan Pers di Jakarta
4. Yth. Komisi Penyiaran Indonesia di Jakarta

Metro TV Diprotes

Palembang, 5 September 2008
No : 08/02/SK/ADV-SOHE/IX/2008
Lamp : 1 (satu) lembar
Hal : Protes terhadap Komentar Presenter Metro TV
tentang Hasil Quick Count LSI Hasil Pemilu Gubernur
Sumatera Selatan Periode 2008-2013

Kepada Yth.
Pemimpin Redaksi Metro TV
di -
J a k a r t a


Dengan hormat,

Merujuk:

1. Ketentuan Kode Etik Jurnalistik Pasal 1 Wartawan yang mewajibkan wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.

2. Merujuk komentar presenter Metro TV: Meutia Hafidl; dalam acara Hasil Quick Count LSI tentang Hasil Pemilu Gubernur Sumatera Selatan pada Kamis, 4 September 2008 jam 13.30 sd selesai; yang dengan sengaja menggiring opini dan pemahaman pemirsa seolah-olah Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur: Alex Noerdin dan Eddy Yusuf telah menjadi pemenang mengalahkan Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur: Syahrial Oesman dan Helmy Yahya (SOHE).


Dengan ini, kami Tim Advokasi Pasangan Gubernur-Hasil Gubernur: Syahrial Oesman dan Helmy Yahya menyampaikan:

1. Protes keras terhadap tindakan Meutia Hafild yang tidak obyektif dan berupaya menggiring opini yang keliru serta bertentangan dengan fakta dalam acara tersebut. Untuk itu, kami minta Rahma Sharita memberi kesempatan kepada kami untuk menyampaikan hak jawab yang proporsional.

2. Dalam hal, Meutia Hafild mengabaikan hak jawab kami untuk menyeimbangkan informasi negatif yang merugikan Pasangan SOHE dari statemen-statemen yang dikeluarkan keduanya dalam acara tersebut, maka kami akan memproses kasus ini sesuai undang-undang yang berlaku.

Demikian protes dan permintaan pemuatan hak jawab kami sampaikan, untuk disikapi dan ditindaklanjuti sesuai ketentuan UU Pokok Pers No.40 Th 1999 Pasal 5 ayat (2).

Hormat kami,
TIM ADVOKASI SOHE,

Bambang Hariyanto, SH.MH.

Bahrul Ilmi Yakup, SH.MH.CGL

Hafiz D. Pankoulus, SH.


Tembusan:

1. Yth. Dewan Pers di Jakarta
2. Yth. Komisi Penyiaran Indonesia di Jakarta

Sabtu, 06 September 2008

Black Campaign Alex Noerdin Terhadap SOHE




INILAH bukti black campaign yang dilakukan Alex Noerdin-Eddy Yusuf, berupa penyebaran media, selebaran, termasuk media berbau "Islam" kepada masyarakat yang berisi fitnah, hasutan, yang tujuannya membunuh karakter SOHE. Dibagikan selama masa kampanye, dan minggu tenang. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam video www.youtube.com/user/jagatmelayu. Dan berikut penjelasan temuan dari Tim Advokasi SOHE di bawah ini:
Inventaris Temuan TIM ADVOKASI SOHE Menjelang Hari- H Pelaksanaan Pilgub Provinsi Sumsel

Temuan TIM ADVOKASI SOHE Menjelang Hari- H Pelaksanaan Pilgub Provinsi Sumsel

1.[Selasa/ 02 September 2008, Belitang (OKU Timur) - Mesuji (OKI)] Selebaran yang berisi Black Campaign terhadap Calon Wakil Gubernur Pasangan SOHE : Helmy Yahya yang berjudul “Ambisi Si- Raja Kuis Helmy Yahya” dan Selebaran yang berjudul “ Wang Tubuk Mesti Dukung SOHE” yang berisi Black Campign terhadap Syahrial Oesman.- Tabloid Hitam Putih yang berisi berita Black Campign, tendesius, dan diskriminatif dengan halaman utama berjudul Syahrial Oesman Akui Berjudi di Genting.
2.[Rabu/ 03 September 2008, Di Seputaran Pasar Cinde] Tas Belanja yang berisi Jam Dinding, Buku Sekolah Gratis Mug/ Gelas, Kain sarung cap Gajah Intan dengan semua wadah/ kotak bergambar Alex Noerdin.
3.[Rabu/ 03 September 2008, Perumahan Taman Ogan Permai Jaka Baring – Palembang] Satu toples berisi buah Kurma dengan tutup toples/ wadahnya bergambar Calon Gubernur Alex Noerdin dan uang senilai Rp 50.000,- di balik tutup toples.




INILAH bukti money politics yang dilakukan Alex Noerdin-Eddy Yusuf, berupa sogokan kepada masyarakat dalam bentuk barang, makanan, dan uang. Seperti kotak kurma ini berisi uang Rp50 ribu yang ditempelkan di balik penutup kotak kurma. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam video www.youtube.com/user/jagatmelayu. Dan berikut penjelasan temuan dari Tim Advokasi SOHE di bawah ini:
Inventaris Temuan TIM ADVOKASI SOHE Menjelang Hari- H Pelaksanaan Pilgub Provinsi Sumsel

Temuan TIM ADVOKASI SOHE Menjelang Hari- H Pelaksanaan Pilgub Provinsi Sumsel

1.[Selasa/ 02 September 2008, Belitang (OKU Timur) - Mesuji (OKI)] Selebaran yang berisi Black Campaign terhadap Calon Wakil Gubernur Pasangan SOHE : Helmy Yahya yang berjudul “Ambisi Si- Raja Kuis Helmy Yahya” dan Selebaran yang berjudul “ Wang Tubuk Mesti Dukung SOHE” yang berisi Black Campign terhadap Syahrial Oesman.- Tabloid Hitam Putih yang berisi berita Black Campign, tendesius, dan diskriminatif dengan halaman utama berjudul Syahrial Oesman Akui Berjudi di Genting.
2.[Rabu/ 03 September 2008, Di Seputaran Pasar Cinde] Tas Belanja yang berisi Jam Dinding, Buku Sekolah Gratis Mug/ Gelas, Kain sarung cap Gajah Intan dengan semua wadah/ kotak bergambar Alex Noerdin.
3.[Rabu/ 03 September 2008, Perumahan Taman Ogan Permai Jaka Baring – Palembang] Satu toples berisi buah Kurma dengan tutup toples/ wadahnya bergambar Calon Gubernur Alex Noerdin dan uang senilai Rp 50.000,- di balik tutup toples.

Jumat, 05 September 2008

Warga Palembang Minta Televisi dan Lembaga Survei Diselidiki

WARGA Palembang meminta pihak akademisi dan Dewan Pers, memeriksa sejumlah lembaga survei dan televisi yang menayangkan program penghitungan langsung dalam Pemilukada Sumsel 2008-2013 pada 4 September 2008 lalu. Kenapa? Mereka menilai ada konspirasi antara lembaga survei dengan televisi dan timses seorang calon.
"Wah, kami sangat terkejut. Bukan apa-apa, tampak sekali bahwa acara itu merupakan sandiwara politik tingkat tinggi. Pada Pemilukada Palembang beberapa waktu lalu, kami baru tahu pemenangnya pada sore dan malam hari, itu pun pemenang sementara berdasarkan hitungan cepat dengan mengambil sejumlah contoh TPS. Eh, ini jam 2 sudah selesai, justru ada acara ucapan selamat segala. Apa itu bukan penggiringan opini, sehingga kami dibuat percaya bahwa Pemulikada Sumsel sudah selesai dan pemenangnya sudah ada," kata Sulaiman, warga 3 Ilir, Palembang.
Jadi, acara itu dibuat sedemikian rupa, antara tim pemenangan, televisi, dan lembaga survei, agar kami mempercayai bahwa seorang calon sudah menjadi pemenang. "Kami betul-betul dibuat menjadi bodoh. Seakan teknologi dan ilmu pengetahuan memang tidak dikenal masyarakat Sumsel," imbuhnya.
Sulaiman, menyarankan agar para akademisi dan pihak yang mengurusi media (Dewan Pers atau organisasi pers) untuk melakukan penyelidikan atas dugaan konspirasi ini. "Bila tidak, atau dibiarkan ini akan menjadi preseden buruk bagi dunia politik di Indonesia. Suara rakyat dapat dikalahkan opini melalui media massa. Ini kejahatan yang sungguh luar biasa, yang harus dibongkar," katanya.
Sulastri, warga Bukitkecil, menilai keterlibatan lembaga survei dan televisi justru merusak pelaksanaan Pemilukada Sumsel, "Kami dulu menilai pers itu jujur, tapi peristiwa kemarin membuat kami menjadi bingung. Marah. Tenryata benar, kata orang, itu pers itu bisa merusak sesuatu yang baik, dan merubah sesuatu yang baik menjadi buruk. Hancur bangsa ini," katanya.
Sulastri mengatakan bila nantinya pasangan yang dikatakan mereka menang ternyata kalah, apa mereka tidak akan terpikir akan terjadi kekecewaan para pendukungnya yang kemudian berbuntut chaos. Konflik horisontal. Mereka enak datang dari Jakarta, orang luar, tapi rakyat Sumsel kacau. Ya, aparat hukum atau pihak yang terkait dengan gawean mereka (Dewan Pers dan organisasi wartawan) harus memberi teguran. Diberi sanksi," katanya.
Tanggapan dua warga Palembang itu terkait dengan hitungan cepat yang dilakukan dua lembaga survei yakni Lingkar Survei Indonesia (LSI) dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang disiarkan secara langsung melalui stasion televisi Metro TV dan TV One. Persoalan muncul, acara itu dikemas seakaan hasil survei sudah menentukan pemenangnya, padahal survei hanya dilakukan pada sejumlah TPS atau belum final. Bahkan survei itu berbeda dengan survei lembaga lainnya. Selanjutnya televisi itu juga menyiarkan acara ucapan selamat dan siaran perayaan kemenangan. "Demokrasi panggung sandiwara jadinya," kata Sulaiman.*

Konvoi Kemenangan SOHE, Ekespresi Rakyat dan Politik Damai



PERAYAAN puluhan ribu pendukung SOHE berupa konvoi di Palembang, serta beberapa kota lainnya di Sumatera Selatan, seperti Sekayu, Lubuklinggau, dan Muaraenim, seusai salat Jumat (05/09), merupakan ekspresi kemenangan rakyat Sumatera Selatan politik damai.
“Kita merayakan atas keinginan rakyat. Bukan perayaan milik SOHE semata. Ini merupakan kemenangan sejati,” kata Faisal Perdana.“Tapi kemenangan sesungguhnya hingga menunggu hasil akhir yang dilakukan KPUD Sumsel,” lanjutnya.
Menurut Faisal semua pendukung SOHE sampai saat ini masih cinta damai, menjaga ketertiban, dan antikekerasan, meskipun sudah banyak pihak yang memprovokasi pendukung SOHE buat melakukan tindak kekerasan. “Kita menang, kan lucu kalau kita terpancing. Itu justru akan mengurangi simpatik rakyat,” lanjutnya.
Sementara Syahrial Oesman mengatakan semua pendukung SOHE tetap ingat pada Tuhan YME, dan jangan bosan mengucapkan rasa syukur, sebab kemenangan sejati adalah kemenangan yang didukung rakyat dan diberkahi Tuhan YME.
“Untuk sementara kita menang, jadi kita harus menjaga keamanan, ketertiban, hingga penghitungan yang dilakukan KPUD Sumsel berakhir. Cinta, kasih sayang, dan soliditas, dan terus berdoa pada Tuhan dapat mengalahkan segala bentuk kejahatan,” kata Syahrial Oesman.
Para pendukung SOHE pun sepakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban. “Kita pihak yang menang, kita terus jaga keamanan. Lucu kalau kita melakukan hal yang tidak dewasa, norak, meskipun pihak lain memancing kami melakukan hal yang tidak bagus,” kata Panda, pendukung dan Timses SOHE dari generasi muda.
Dari Timses SOHE menyarankan bagi para pendukung dan pemilih SOHE, yang ingin tahu apa yang dikatakan dan diinginkan SOHE pascapencoblosan kemarin dapat menyaksikan video pernyataan SOHE di www.youtube.com/jagatmelayu.*

Rabu, 03 September 2008

Sadar Suara Tertinggal, Timses Aldy Sebarkan Kampanye Negatif

SADAR perolehan suaranya jauh tertinggal dari pasangan SOHE (Syahrial Oesman-Helmy Yahya), berdasarkan survei lembaga independen maupun timsesnya, Timses Aldy melakukan kampanye negatif dengan menyebarkan video berisi gambar tentang dugaan Syahrial Oesman bermain judi di Malaysia. Sementara selebaran itu berupa fotocopy surat panggilan dari Polda DKI Jakarta terkait kasus Azwirdhi.
Meskipun tidak ditanggapi masyarakat, para pendukung Aldy yang mengaku menerima sejumlah uang sebagai upah, tetap saja menyebarkan dua alat kampanye negatif tersebut. Akhirnya, lantaran tidak dapat dibiarkan lagi, dua orang yakni lelaki dan perempuan yang menyebarkan selebaran dan video di Pasar Kertapati, Palembang, ditangkap Timses SOHE. Bersama barang bukti mereka dibawa ke kantor polisi setempat pada Rabu (3/9) sore tadi.
Sebelumnya selebaran dan video itu telah menyebar ke masyarakat, bahkan ke sekolah-sekolah yang ada di Palembang.
“Kita sebelumnya telah melaporkan ke Panwaslu dan Polisi. Kita tunggu apakah mereka mempunyai reaksi atau membiarkan saja,” kata Samudera dari Tim Advokasi SOHE.
Sementara timses SOHE yakni Panda mengatakan kini pihaknya melakukan penyisiran di Palembang, guna menangkap dan membersihkan orang-orang yang melakukan penyebaran kampanye negatif itu. “Bukan itu saja, kita juga memburu mereka yang melakukan sogokan kepada masyarakat berupa uang, beras,” kata Panda. “Kawan-kawan di daerah juga melakukan hal yang sama,” sambungnya.*

SOHE Ucapkan Selamat Pada Sjachroedin-Joko Umar Said

PASANGAN Syahrial Oesman-Helmy Yahya (SOHE) mengucapkan selamat atas kemenangan sementara yang diraih pasangan Sjachroedin ZP-MS Joko Umar Said yang diusung PDIP, PIB, PKPI, Sjachroedin ZP-MS Joko Umar Said dalam Pemilukada Lampung 2008-2013 yang digelar hari ini, 3 September 2008.
"Kami mengucapkan selamat, semoga kemenangan sementara ini merupakan kemenangan sebenarnya hingga perhitungan akhir KPUD Lampung, sehingga rakyat Lampung juga merasakan kemenangan yang sama, dan pembangunan wilayah Sumbagsel ke depan berjalan lancar dan sukses," kata Syahrial Oesman.
Syahrial Oesman juga menilai masyarakat Lampung cerdas lantaran tidak mau berspekulasi dengan konsep pembangunan yang baru, sehingga apa yang sudah dijalankan dapat diteruskan atau dilanjutkan.
Pasangannya, Helmy Yahya, juga mengucapkan hal yang sama. "Selamat buat mereka, semoga kemenangan itu menjadi kemenangan rakyat Lampung," kata Helmy Yahya yang menilai karakter budaya dan sosial masyarakat Lampung memiliki kesamaan dengan masyarakat Sumsel.
Seperti diketahui, berdasarkan hitungan cepat yang dilakukan Puskaptis, pasangan Sjachroedin ZP-MS Joko Umar Said yang diusung PDIP, PIB, PKPI, Sjachroedin ZP-MS Joko Umar Said meraih 42,15 suara dari 5.393.610 pemilih, dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2008-2013 yang berlangsung hari ini, 3 September 2008.
Menyusul dibawahnya M Alzier Dianis Thabranie-Bambang Sudibyo yang diusung Partai Golkar, PPP, dan PKB dengan 23,31 persen, Zulkifli Anwar-Akhmadi Sumaryanto (PKS & PAN) dengan 14,34 persen, Andy Achmad Sampurna Jaya-HM Suparjo (PBR dan PD) dengan 9,84 persen, Oemarsono-Thomas Azis Riska (PKPB, PPNUI, PPDK, PBB, PNBK, PNIM, Partai Pelopor dan PDS) meraih 4,11 persen, Muhajir Utomo-Andi Arief (independen) meraih 3,35 persen, serta serta Sofjan Jacoeb-Bambang Waluyo Utomo (indepeden) yang meraih 2,30 persen.
Survei ini dilakukan secara ramdom sampling pada 33 kecamatan, 66 desa dan kelurahan atau 330 TPS di 11 Kabupaten/Kota di Lampung.
Menurut Husin Yazid, Direktur Puskaptis, kemenangan atas hitungan cepat sementara ini cukup memengaruhi Pilkada Sumsel yang akan digelar 4 September 2008. "Sebab secara geografis dan sosial-kultur, dua provinsi ini memiliki kesamaan. Jadi, basis PDIP di Lampung dan Sumsel kemungkinan akan sama bergerak dan mendapat dukungan. Selain itu, masyarakat lebih menginginkan pemimpin yang sudah terpercaya. Jadi, bukan tidak mungkin, sesuai dengan survei kita sebelumnya di Sumsel pasangan SOHE akan meraih suara terbanyak seperti halnya di Lampung," kata Husin.*

PDI Perjuangan Menang di Lampung, Sumsel Menyusul

BERDASARKAN hitungan cepat yang dilakukan Puskaptis (Pusat Kajian Pembangunan Strategis) pasangan Sjachroedin ZP-MS Joko Umar Said yang diusung PDIP, PIB, PKPI, Sjachroedin ZP-MS Joko Umar Said meraih 42,15 suara dari 5.393.610 pemilih, dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2008-2013 yang berlangsung hari ini, 3 September 2008.
Menyusul dibawahnya M Alzier Dianis Thabranie-Bambang Sudibyo yang diusung Partai Golkar, PPP, dan PKB dengan 23,31 persen, Zulkifli Anwar-Akhmadi Sumaryanto (PKS & PAN) dengan 14,34 persen, Andy Achmad Sampurna Jaya-HM Suparjo (PBR dan PD) dengan 9,84 persen, Oemarsono-Thomas Azis Riska (PKPB, PPNUI, PPDK, PBB, PNBK, PNIM, Partai Pelopor dan PDS) meraih 4,11 persen, Muhajir Utomo-Andi Arief (independen) meraih 3,35 persen, serta serta Sofjan Jacoeb-Bambang Waluyo Utomo (indepeden) yang meraih 2,30 persen.
Survei ini dilakukan secara ramdom sampling pada 33 kecamatan, 66 desa dan kelurahan atau 330 TPS di 11 Kabupaten/Kota di Lampung.
Menurut Husin Yazid, Direktur Puskaptis, kemenangan atas hitungan cepat sementara ini cukup memengaruhi Pilkada Sumsel yang akan digelar 4 September 2008. "Sebab secara geografis dan sosial-kultur, dua provinsi ini memiliki kesamaan. Jadi, basis PDIP di Lampung dan Sumsel kemungkinan akan sama bergerak dan mendapat dukungan. Selain itu, masyarakat lebih menginginkan pemimpin yang sudah terpercaya. Jadi, bukan tidak mungkin, sesuai dengan survei kita sebelumnya di Sumsel pasangan SOHE akan meraih suara terbanyak seperti halnya di Lampung," kata Husin.

Selasa, 02 September 2008

Warga Tarawih Bersama di Kediamanan Syahrial Oesman





SELAMA bulan puasa ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, warga di sekitar kediamanan Syahrial Oesman di Seduduk Putih, Palembang, melakukan salat subuh, isya dan tarawih bersama. Kegiatan ini terus dilakukan warga meskipun Syahrial Oesman misalnya tengah menghadiri tarawih di kampung lain. Selama tiga malam puasa ini, Syahrial Oesman dan istri melakukan salat tarawih bersama warga di sekitar. "Ini sudah menjadi kegiatan tahunan. Sebab selama jadi gubernur, kalau bulan puasa, beliau pulang ke rumah ini, bukan tinggal di Griya Agung," kata Sulaiman, tetangga Syahrial Oesman yang sehari-hari berdagang sayuran di Pasar 16 Ilir Palembang, Selasa (2/09) malam.*

Survei Membuktikan: SOHE Tetap Unggul

Berdasarkan survey yang dilakukan Puskaptis, pasangan Syahrial Oesman-Helmy Yahya (SOHE) tetap unggul atas pasangan Alex Noerdin-Eddy Yusuf (Aldy). Didapatkan bocoran Foxi Indonesia juga mendapatkan fakta SOHE tetap unggul atas Aldy.

Survei yang dilakukan pada 26-30 Agustus 2008, di 15 kabupaten dan kota di Sumsel, atau terhadap 1.500 responden, pasangan Aldy meraih 42,64%, dan SOHE 49,77%, sementara 7,54% tidak memberikan suaranya. “Respondek ini berbeda dari responden sebelumnya,” kata Husin Yazid, Direktur Puskaptis.

Sementara didapatkan informasi, sebenarnya Foxi Indonesia, yang mengurusi kampanye dan survei Aldy juga mendapatkan fakta keunggulan SOHE yakni sebesar 42% memilih Aldy, 52% memilih SOHE, dan 6% persen belum menentukan pilihan. Dampaknya Foxi Indonesia tidak berani mengeluarkan hasil survei mereka, dan guna membangun opini publik, dibentuklah lembaga survei baru atau dadakan yang isinya mengunggulkan Aldy yakni LSII dan Maestro Strategos yang selalu melakukan jumpa pers, pemasangan iklan, serta siaran pers bahwa Aldy unggul. Pertanyaannya, kenapa Foxi Indonesia tidak mau mengumumkan hasil survei yang mengunggulkan Aldy?

Meskipun unggul, ada beberapa hal yang akan menyebabkan SOHE kehilangan suara yakni adanya isu kerusuhan, money politic, isu parpol menarik dukungan, penggelembungan suara, dan isu KPUD Sumsel tidak netral.

Minggu, 31 Agustus 2008

Survei Puskaptis: Latar Belakang Tentukan Kemenangan Pilgub

Latar belakang calon gubernur dan wakil gubernur memiliki peran penting dalam menentukan pilihan masyarakat Sumatera Selatan pada Pemilukada Kamis, 4 Sept 08 mendatang. Pasalnya, latar belakang itu menentukan kapasitas, kapabilitas, kompetensi, profesionalisme, integritas, dan pengalaman dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk membuat pembangunan berkelanjutan.
Potensi tersebut bakal mempengaruhi kebijakan yang diambil dalam menjalankan roda pemerintahan. Masyarakat Sumatera Selatan melihat potensi, pengalaman, telah teruji dan latar belakang yang dimiliki calon dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat Sumatera Selatan untuk lima tahun mendatang.
Latar belakang calon gubernur dan wakil gubernur tersebut menentukan tingkat kepopuleran. Sehingga juga menentukan pilihan responden pada calon gubernur dan wakil gubernur itu.
Calon incumbent (sedang menjabat) kembali menjadi pilihan masyarakat. Menjelang pemilihan Kepala Daerah Sumsel pada 4 September mendatang, mayoritas masyarakat Sumatera Selatan menjatuhkan pilihannya pada Calon Gubernur incumbent yaitu Syahrial Oesman. Berdasar survey tentang Persepsi dan Perilaku Masyarakat Sumatera Selatan terhadap Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan yang dilakukan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), putaran terakhir periode 26-30 Agustus 2008.
Survey menggunakan teknik stratafied random sampling dengan mengambil sample secara acak proporsional di 15 Kabupaten/Kota yang tersebar di Provinsi Sumsel. Dengan jumlah responden 1.500 tingkat kesalahan (margin error) 3-5% dan tingkat keyakinan 95% menunjukkan 49,77% responden menjatuhkan pilihan pada pasangan Syahrial Oesman-Helmi Yahya (Sohe). Baru kemudian pasangan Alex Noerdin-Eddy Yusuf (Aldy) yang mendapatkan dukungan 42,64% responden. Tapi, 7,59% responden masih mengambang atau belum menentukan pilihannya saat ditanya.
Minat responden terhadap cagub incumbent memiliki alasan. Berdasar survey ini, telah memiliki pengalaman dan kinerja yang baik menjadi alasan responden yang menjatuhkan pilihannya pada incumbent. Alasan lainnya yang terekam dari survey ini antara lain kinerja incumbent telah terbukti dan pembangunan yang harus dilanjutkan agar lebih baik.
Beberapa responden juga menyebut incumbent sebagai figure yang berwibawa, bijaksana, kuat dan teruji, serta memiliki visi dan misi yang jelas bagi pembangunan Provinsi Sumatera Selatan. Tapi, ada juga sebagian responden yang beralasan memilih incumbent karena didukung partai politik mayoritas.
Keinginan responden untuk dilanjutkannya pembangunan di Sumsel menjadi alasan utama mereka memilih incumbent dalam Pemilukada 4 September mendatang. Responden menilai kinerja incumbent cukup baik dan penting untuk diberi kepercayaan lagi memimpin untuk meneruskan proses pembangunan di Provinsi Sumatera Selatan.
Disebutkan dalam survey ini figur incumbent memiliki kemampuan yang telah teruji dalam memimpin. Dan respoden menilai Porvinsi Sumatera Selatan membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki kemampuan yang telah teruji dan bijak dalam memimpin masyarakat Sumatera Selatan.
Kemampuan menciptakan keberlanjutan pembangunan, dan kemampuan berinovasi, serta melakukan perubahan dan pembaharuan yang menunjang pembangunan wilayah menjadi alasan responden yang memilih cagub berlatar belakang birokrat dan entertainment.
Latar belakang biokrasi yang berpengalaman bagi calon gubernur menjadi pilihan yang diminati mayoritas responden karena birokrasi dinilai lebih memahami tata aturan pemerintahan atau birokrasi pemerintahan. Dan yang terpenting, responden menilai pasangan yang berlatar belakang demikian dinilai mampu menggali potensi wilayah yang diperuntukkan kesejahteraan masyarakat. Pemilukada Sumsel yang bakal digelar 4 September 2008 itu juga diharapkan mampu menghasilkan pemimpin yang baik dan berkualitas. *

Kader PKS Asli Pilih SOHE




MESKIPUN dijanjikan gratis, bahkan berani berjanji selama setahun janji gratis itu dapat diwujudkan. Ternyata rakyat Sumsel tidak dapat dibohongi, mereka tetap rasional, dan dengan biaya sendiri hadir dalam kampanye akbar SOHE di lapangan parkir Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Minggu, 31 Agustus 2008.

Lautan Rakyat Rasional Pilih SOHE





MESKIPUN dijanjikan gratis, bahkan berani berjanji selama setahun janji gratis itu dapat diwujudkan. Ternyata rakyat Sumsel tidak dapat dibohongi, mereka tetap rasional, dan dengan biaya sendiri hadir dalam kampanye akbar SOHE di lapangan parkir Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Minggu, 31 Agustus 2008.

Sabtu, 30 Agustus 2008

Megawati Dicintai Warga OKU



Foto Megawati di OKU



PKS Sumsel akan Gugat Aldy

MERASA nama parpol disalahgunakan timses Aldy, DPW PKS Sumsel akan menggunakan timses calon gubernur Sumsel tersebut. Dasarnya, atribut PKS seperti bendera digunakan timses Aldy saat berkampanye di stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Sabtu (30/08) sore.
"Selain menggunakan atribut parpol, ada juga pernyataan mereka di panggung bahwa PKS menarik dukungan terhadap SOHE. Atas dasar itu kami akan mengambil jalur hukum, selain melaporkan ke Panwaslu juga ke pihak keamanan terkait," kata Yuswar Hidayatullah kepada pers di kantornya, Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Sabtu (30/08).
Dijelaskan Yuswar, seperti dikutip www.hsyahrialoesman.blogspot.com, sampai saat ini DPW PKS Sumsel tetap mendukung pasangan SOHE (Syahrial Oesman-Helmy Yahya), yang juga diusung PDI Perjuangan, PPP, PKB, dan koalisi 12 parpol.
Dijelaskan Yuswar, mereka punya informasi dan data, bahwa pada hari ini Timses Aldy saat berkampanye di stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Sabtu (30/08), atribut PKS seperti bendera digunakan, dan adanya pernyataan DPW PKS menarik dukungan terhadap SOHE.*

Jumat, 29 Agustus 2008

Ingat 4 September Pilih SOHE




INGAT 4 September 2008 pilih SOHE (Kanan).*

KHM Zen Syukri: Menjelek-jelekkan Orang Itu Bunganya Balak



“PEMIMPIN itu pilihan Allah. Apabila Allah berkehendak, apa pun rintangannya, seseorang dapat menjadi pemimpin,” kata ulama Palembang, KHM Zen Syukri.
Ulama kharismatik ini memberikan nasihat kepada calon Gubernur Sumsel, H Syahrial Oesman (SO), yang berkunjung ke kediaman Abah Zen –sapaan akrab KHM Zen Syukri—usai subuh, Jumat (30/8). SO bersilaturahmi dengan Abah Zen, sebagai bakti anak kepada bapaknya. Dan, hal itu kerap dilakukannya, baik pada menjelang Pemilukada Gubernur-Wakil Gubernur Sumsel saat ini maupun semasa dia menjabat gubernur.
Kedatangan SO pagi kemarin disambut hangat oleh keluarga Abah Zen. Layaknya silaturahmi yang dilakukan SO selama ini, dia mencium tangan Abah, dan Abah mencium kening SO. Mereka pun berbincang akrab di ruang tamu rumah yang berlokasi di Jl. Letnan Yasin itu.
Kepada SO, Abah meminta agar menetapkan hati hanya kepada Allah. Menurutnya, pemimpin yang pasti jadi itu adalah yang dikehendaki Allah. “Jangan bergantung kepada manusia, karena sebagai insan, manusia tidak punya kekuatan kecuali dikehendaki Allah. Allah pula yang dapat menggerakkan hati manusia,” kata Abah.
Di samping itu, Abah menyarankan SO untuk selalu berserah diri kepada-Nya. Caranya, dengan melakukan salat hajat dua rakaat untuk mendapatkan petunjuk-Nya. Sedapat mungkin, salat dilaksanakan pada pukul 03.00 fajar.
“Salat pada fajar hari, sekitar pukul tiga itu sangat dianjurkan. Ini termuat dalam Hadis Qudsi, yang bunyinya, Siapa yang memohon kepada-Ku dengan permohonan yang baik, niscaya akan Kukabulkan. Karena itulah, sedapat mungkin dipilih fajar hari sekitar pukul tiga itu,” kata Abah.
Agar ikhtiar untuk memeroleh jabatan gubernur tidak membawa mudharat, Abah juga menasihati SO untuk menghaturkan doa, yang insya Allah akan memberikan petunjuk yang baik kepadanya.
“Sebaiknya, doa yang dihaturkan itu disampaikan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan, bunyinya, ‘Ya Allah, ampunilah kesalahan-kesalahanku. Sekiranya jabatan gubernur itu membawa selamat dan berkat, serta menjadikan aman makmur negara dan masyarakat, aku mohon dikabulkan dan diridhai. Sekiranya jabatan gubernur itu bakal menjadi bahaya bagiku, umat, dan negara, lalu menimbulkan balak, maka aku mohon, batalkanlah.’ Insya Allah, Allah akan memberikan petunjuk-Nya. Dan, itulah yang terbaik,” ujar Abah.

Bunganya Balak
SEBAGAI ulama, Abah Zen juga berdoa kepada Allah agar proses politik pemilihan kepala daerah ini berlangsung aman, damai, dan nyaman. Dia berdoa agar Pemilukada, yang merupakan pemilihan gubernur secara langsung oleh rakyat di daerah ini mengundang balak.
Abah juga berharap, para calon, baik gubernur maupun wakil gubernur, tidak saling menjelekkan, tidak menghina satu sama lain. “Menghina itu merupakan bunga balak,” katanya.
Selama beberapa waktu terakhir pasangan SO dan H Helmy Yahya (SOHE) mendapatkan beragam cobaan. Ada pemerintah daerah yang tidak menyediakan fasilitas kampanye, antara lain mobil pemadam kebakaran yang berguna untuk menyejukkan massa peserta kampanye. Pasangan bernomor urut 2 ini juga terpaksa menggunakan padang ilalang di salah satu kabupaten karena pemerintah setempat dan instansi terkait di daerah itu tidak memberikan izin pemakaian lokasi yang telah dipilih Timses SOHE.
Isu-isu negatif, mulai dari perjudian hingga korupsi juga menimpa SO. Pihak-pihak tertentu bahkan menyebarkan selebaran gelap yang memuat foto rekayasa SO di balik terali besi. Selebaran yang mengait-ngaitkan SO dengan kasus suap pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-api ini disebar hampir di semua kota dan kabupaten di Sumsel.
Ada pula pihak, yang dengan sengaja membuat blunder kepada parpol pendukung SOHE. Rangkaian unjuk rasa yang diikuti beberapa puluh orang menuntut PKS, salah satu parpol pendukung utama SOHE untuk mencabut dukungannya. Demonstrasi ini bahkan dilakukan sampai ke Jakarta.
Terkait dengan isu-isu yang menjelek-jelekkan serta menyudutkan SOHE itu, Presiden PKS, Tifatul Sembiring telah mengklarifikasinya. “PKS sudah turun melakukan penyelidikan terhadap tuduhan-tuduhan itu. Hasilnya, semua tidak terbukti, semua fitnah. Mohon Saudara-saudaa tidak terpengaruh fitnah-fitnah itu,” kata Tifatul, beberapa waktu lalu.
Rasa prihatin terhadap cobaan SOHE ini juga menyelimuti warga Sumsel. Edi (40), warga Kompleks DPRD Kayuagung (OKI), mengatakan bahwa isu yang menyudutkan SOHE itu telah menyakiti hati rakyat.
‘Sungguh sakit hati saya mendengarkan kabar SO itu penjudi dan korupsi. Saya tahu tu jelas bentuk sebuah kebodohan dari lawan SOHE. Satu hal yang saya salut pada Pak Syahrial, beliau tidak mudah terpancing. Bahkan, SO tidak pernah menjatuhkan lawannya sebelum lawannya itu menjatuhkan beliau,” kata Edi.
Simpat juga muncul dari kelompok perempuan di Inderalaya. Mereka sepakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang menyudutkan SOHE. “Saya tahu persis Pak Syahrial itu orang bersih. Wajah Beliau penuh kesederhanaan. Orang yang memiliki sikap sederhana, biasanya tidak akan pernah dendam. Sekalipun Beliau telah dianiaya dengan berita-berita yang menyesatkan,” kata Warniati (46), warga Kecamatan Inderalaya.
Selama menjabat gubernur, SO dikenal rakyat dekat dengan masjid. Bukan hanya memakmurkan rumah Allah itu secara fisik, melainkan juga untuk memakmurkan masjid dengan selalu berjemaah. Bahkan, dia tak segan-segan menjadi imam saat mampir di masjid, begitu masuk waktu salat.
“Kami warga (di daerah) sini sangat merindukan SO. Semoga kedatangan beliau ke sini menjadi berkah bagi kita semua. Saya yakin, pemimpin yang selalu dekat dengan masjid akan tetap dicintai rakyatnya. Jujur, hati kecil kami tetap untuk SOHE. Saya yakin, di bilik suara nanti warga Prabumulih mencoblos calon yang berkacamata. Insya Allah,” kata Umar (36), warga Cambai. *

Megawati dan SOHE di Sungalilin, Muba





MEGAWATI Soekarnoputri dan SOHE di Sungaililin, Kabupaten Musi Banyuasin.*

Megawati Soekarnoputri Menemui Warga di Sungaililin, Muba





SETELAH menemui warga di Pangkalanbalai, Kabupaten Banyuasin, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri didampingi pasangan SOHE menemui pendukungnya di Sungaililin, Kabupaten Musi Banyuasin. *

Megawati: Pilih SOHE buat Lanjutkan Pembangunan





KETUA Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan rakyat Sumsel harus memilih kembali pasangan SOHE (Syahrial Oesman-Helmy Yahya) sehingga program pembangunannya selesai dikerjakannya.*

Megawati Soekarnoputri Bersua Anak-Anak Banyuasin





KETUA Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bertemu dan bersua dengan anak-anak di kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, terkait dengan kampanye pasangan calon pemimpin Sumsel Syahrial Oesman-Helmy Yahya.*

Kamis, 28 Agustus 2008

Siapa pun di OKUS Inginkan SOHE Menang





DUHAI ibu, mulianya benar cintamu pada SOHE.*

Lautan Manusia di OKU Selatan Pilih SOHE





LUAR biasa! Lautan manusia di OKU Selatan dukung SOHE, dan siap menangkan pasangan pemimpin terbaik Sumsel itu.

Kampanye SOHE di OKUS





JURKAM Iqbal Romzi dari DPW PKS Sumsel menyerukan rakyat OKU Selatan untuk selalu memilih yang terbaik yakni pasangan SOHE.*

Jadwal Debat Diusul Mundur Ditolak, Publik Bingung

DEBAT kandidat calon pemimpin Sumatera Selatan 2008-2013 yang akan digelar pada Kamis (29/08/2008) malam, di Hotel Aston, Palembang, tampaknya tidak akan dihadiri pasangan SOHE. Sebab pihak penyelenggara tidak mau mengundurkan jadwal debat.
Permohonan pengunduran jadwal debat kandidat itu, diajukan Times SOHE dengan alasan pada saat bersamaan, mereka bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melakukan kampanye di Lubuklinggau, dan malamnya bertemu dengan tokoh masyarakat di sana.
“Kita lebih memilih mendampingi Ibu Megawati bertemu dengan tokoh masyarakat, yang sudah lama ingin bertatap muka dan berdialog dengan Ibu Megawati dan SOHE,” kata Ketua Media Centre SOHE Faisal Perdana.
“Kita sudah mengajukan jadwal mundur pada 31 Agustus 2008, bersamaan dengan penutupan masa kampanye, atau melakukan debat kandidat dari jarak jauh, tapi pihak penyelenggara keberatan. Mereka tidak mau,” kata Faisal.
Bukankah ada transportasi berupa helicopter? “Wah, resikonya cukup riskan. Selain malam, juga cuaca sekarang kan tidak bagus. Musim hujan. Resiko itu terlalu mahal hanya buat debat, yang sebetulnya sudah dilakukan sebelumnya. Dan, kita kan sudah menawarkan jadwal pengunduran. Bukan tidak mau. Rakyat Sumsel tahu bagaimana kondisi cuaca saat ini. Kalau ada apa-apa dengan Ibu Megawati dan SOHE, bagaimana? Biarlah masyarakat menilai. Mereka pintar dan mengerti,” kata Faisal.
Ditanya, apakah ketidakhadiran ini menjadi timses Aldy memanfaatkannya buat berkampanye pada publik? “Ya, kita serahkan kepada masyarakat. Mau percaya dengan kerja atau dari debat. Mereka juga kan sudah melihat debat pertama,” ujar Fasisal.

Mau Debat Apa Lagi?
Sejumlah warga Sumsel saat ditanya kemungkinan pasangan SOHE tidak menghadiri debat kandidat, lantaran jadwal pengunduran ditolak, justru setuju. “Mau debat apa lagi? Kemarin kan sudah. Kami juga sudah tahu visi dan misi masing-masing pasangan. Sekarang ini, kami justru ingin cepat memilih. Kalau jadwal pemilihan justru jangan diundur, dimajukan jauh lebih baik,” kata Maman Supardi, warga 3 Ilir, Palembang.
Supardi justru mencemaskan kalau digelar debat kandidat kedua, pasangan akan tampak emosional. “Ya, bukankah akhir-akhir ini suhu politik kian memanas. Seharusnya mereka berdua (SOHE dan ALDY) melakukan doa bersama, guna menjaga keamanan bersama. Apalagi ini kan menjelang bulan puasa,” katanya.
Pendapat yang sama dikatakan Henny, mahasiswa PGRI Palembang. “Ya, sudah cukuplah debat kandidat kemarin. Kami juga sudah mengerti kok, karakter maupun pemikiran masing-masing calon. Percayalah, keduanya sudah dapat pendukungnya. Kalau debat public lagi, apa sih yang akan didebatkan lagi. Paling-paling mencari janji baru, atau saling serang. Baguslah, apalagi kan alasan tim SOHE cukup beralasan, lantaran soal waktu dan keamanan perjalanan. Tapi saya bingung kenapa usulan pengunduran jadwal ditolak,” katanya.
Sementara Suparlan, warga Lubuklinggau, yang dihubungi juga merasa bingung melihat panitia yang tetap ngotot pada jadwal semula. “Alasan itu kan cukup logis. Kenapa masih ngotot debat besok. Kami justru curiga. Kalau kami jadi penyelenggara justru kami memenuhi pengunduran jadwal. Ya, ini kan kepentingannya buat kandidat dan public bukan memuaskan panitia. Tapi tidak apa-apa, yang penting saat pencoblosan nanti semuanya berjalan lancar dan aman,” katanya.

Senin, 25 Agustus 2008

Hj. Megawati Soekarnoputri Kembali Sapa Rakyat Lampung dan Sumsel

KETUA Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Hj. Megawati Soekarnoputri dijadwalkan kembali melakukan Silaturahmi Bersama Rakyat di Provinsi Lampung, (26-28 Agustus 2008) dan Sumatera Selatan, (28-31 Agustus 2008).

Kunjungan ini merupakan perjalanan tokoh nasional, Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri, yang kedua kalinya ke Propinsi Lampung dan Sumatera Selatan. Sebelumnya, akhir bulan Januari hingga awal Februari lalu, Ibu Bangsa Hj. Megawati Soekarnoputri juga melakukan silaturahim dan menyapa rakyat di beberapa tempat di Propinsi Sumatera Selatan dan Lampung.

Selain dalam kapasitasnya sebagai tokoh nasional, dijelaskan oleh Penanggungjawab Kegiatan Silaturahim Mbak Mega Bersama Rakyat, Dudhie M Murod, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hj. Megawati Soekarnoputri, dalam kegiatannya di Lampung dan Sumatera Selatan selama enam hari itu juga akan mengkampanyekan kader-kader PDI Perjuangan yang diusung Partai dalam pemilihan Gubernur yang akan dilangsungkan di dua propinsi tersebut, Sjahrudin ZP (Ketua Dewan Perwakilan Daerah PDI Perjuangan/calon Gubernur Lampung) dan Syahrial Oesman (calon Gubernur Sumatera Selatan).

Dudhie juga menambahkan, dalam kapasistas sebagai Ketua Umum, Hj. Megawati Soekarnoputri juga akan mendeklarasikan tanda gambar terbaru PDI Perjuangan dalam pemilu 2009 mendatang, di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Propinsi Lampung pada 28 Agustus (28/8).

Rangkaian perjalanan di Propinsi Lampung akan dimulai hari Selasa (26/8) di Tenggamus dan Pesawaran, yang kemudian dilanjutkan pada hari berikutnya, Rabu (27/8) di Lampung Selatan dan Lampung Timur.

Esok harinya, Kamis (28/8), yang merupakan perjalanan puncak Silaturahim Mbak Mega Bersama Rakyat di Propinsi Lampung akan mendeklarasikan tanda gambar PDI Perjuangan dalam pemilu 2009 di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Propinsi Lampung. Tanda gambar PDI Perjuangan dalam pemilu 2009 mendatang adalah gambar banteng hitam bermoncong putih dan bermata merah dalam lingkaran yang juga berwarna hitam, dengan warna latar belakang merah menyara, disertai dengan angka 28 yang merupakan nomor urut PDI Perjuangan sebagai peserta pemilu tahun depan.

Pada hari yang sama, Ketua Umum dijadwalkan akan menutup kegiatan Silaturahim Bersama Rakyat di Propinsi Lampung dengan bersilaturahim dengan masyarakat di Lampung Tengah, untuk kemudian melanjutkan kegiatannya di Propinsi Sumatera Selatan.

Di Sumatera Selatan, pada hari berikutnya, Jumat (29/8), Hj. Megawati Soekarnoputri, dijadwalkan melanjutkan kegiatan menyapa rakyat Sumatera Selatan yang diawali dengan menyapa rakyat di Musi Banyuasin, dan melanjutkan kegiatannya dengan mengkampanyekan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel dari PDI Perjuangan, Syahrial Oesman dan Helmy Yahya, Lapangan Merdeka, Lubuk Linggau, Musi Rawas.

Pada hari berikutnya, Ketua Umum Hj. Megawati Soekarnoputri, kembali dijadwalkan untuk mengkampanyekan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel yang akrab dengan akronim ’Sohe’ ini di lapangan MTQ, Lahat. Dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Ogan Komering Ulu untuk makan siang sekaligus bersilaturahim dengan masyarakat di sana.

Sementara itu, pada sore harinya, Ketua Umum juga akan melanjutkan kegiatannya mengkampanyekan ’Sohe’ di Lapangan terminal regional, Muara Enim.

Puncak kegiatan Ibu Bangsa, Hj. Megawati Soekarnoputri untuk bersilaturahim bersama rakyat di Kabupaten Ogan Komering Ilir yang dilanjutkan dengan acara tatap muka dengan masyarakat Ogan Ilir.

Kegiatan Ketua Umum, Hj. Megawati Soekarnoputri di Sumatera Selatan rencananya akan ditutup dengan acara mega kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Syahrial Oesman dan Helmi Yahya, di Lapangan Parkir Stadion Bumi Sriwijaya, untuk selanjutnya menuju bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Kampanye SOHE di Pagaralam





KAMPANYE SOHE di Pagaralam, 24 Agustus 2008, Maphilinda Gumay selalu setia mendampingi sang suami, Syahrial Oesman.*

Kampanye SOHE di Pagaralam





MESKIPUN sempat diisukan SOHE tidak akan berkampanye di Pagaralam dan Empat Lawang, 24 Agustus 2008, ternyata puluhan ribu warga Pagaralam dan Empat Lawang yang total suaranya 150 ribu, tumplek menyaksikan kampanye SOHE yang akan meningkatkan pembangunan pertanian dan perkebunan di kawasan dekat Gunung Dempo tersebut.