Sabtu, 14 Juni 2008

Peringatan Hari Anak Nasional 2007






TTS Gali Pengetahuan Anak
TIM Penggerak PKK Provinsi Sumsel menyelenggarakan ragam kegiatan menarik dalam memeringati Hari Anak Nasional (HAN) 2007. Serangkaian kegiatan itu berupa lomba mengisi Teka Teki Silang (TTS) untuk anak Sekolah Dasar (SD) se Kota Palembang. Lomba TTS yang diikuti 63 SD ini diharapkan mampu menggali potensi ilmu pengetahuan sang anak.
Minggu (22/7/2007) pagi sekitar pukul 07.30 wib, Ny. Maphilinda Syahrial, Ketua Umum TP PKK Provinsi Sumsel bersama Gubernur Sumsel, Ir. Syahrial Oesman menyaksikan langsung kegiatan lomba TTS di halaman depan Griya Agung. Namun, Maphilinda yang saat itu mengenakan kostum olahraga warna hitam berpadu kaos putih terlihat begitu akrab dengan peserta lomba TTS. Terpantau, ada 63 kelompok peserta yang ikut ambil bagian lomba mengisi TTS. Setiap kelompok terdiri dari lima orang anak. Dengan waktu tiga jam, peserta lomba diberikan soal sebanyak 160 mendatar dan 163 menurun.
“Walaupun waktunya tiga jam, tapi saya yakin anak-anak sanggup menjawabnya selama dua jam. Jujur, sebetulnya lomba TTS ini bentuk dari kepedulian kita untuk menggali pengetahuan umum, minat baca dan wawasan sang anak. Dan jangan lupa, potensi intelektual anak didik Sumsel ini akan berkembang, kalau terus kita asah,”kata Maphilinda.
Ungkapan Maphilinda itu ternyata benar. Apalagi, untuk melatih ilmu keterampilan, keahlian seorang anak tidak semata didapat melalui lembaga sekolah. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya memberikan beragam pengetahuan umum kepada anak.
“Jadi selain di sekolah, sebetulnya pendidikan awal anak itu dimulai dari rumahnya. Di sinilah letak peranan orang tua yang sesungguhnya. Sejauh mana perhatian mereka ke anak. Pasti orang tualah yang tahu persis. Nah, jangan sampai anak nantinya curhat ke orang lain. Kalau sudah begitu, saya kuatir masa depan anak kita akan suram,”ujarnya.
Menyadari bahwa persoalan pendidikan anak itu bukan tanggung jawab orang tua semata. Makanya, TP PKK Provinsi merancang sebuah upaya yang intinya menggali pengetahuan anak lewat kegiatan lomba mengisi TTS. “Kita pilih kegiatan lomba TTS ini alasannya itu tadi. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan anak-anak. Satu lagi, dengan adanya kegiatan ini rasa persatuan, kekompakan sesama peserta akan terjalin. Saya sangat berharap acara lomba mengisi TTS ini dapat dijadikan bahan bagi TP PKK guna mengevaluasi tingkat kemampuan anak,”ujarnya.
Khusus untuk lomba mengisi TTS, panitia menyediakan hadiah tropi tetap, piagam dan bingkisan untuk juara satu sampai tiga. Selain itu peserta juga mendapat uang pembinaan dari panitia sebesar Rp 50.000.
“Bahkan, selama peserta lomba, mereka kita beri susu, roti dan makanan ringan lainnya. Biar mereka lebih semangat,”katanya.
Masih dalam serangkaian peringatan HAN 2007, TP PKK Provinsi juga mengadakan pelbagai kegiatan yang melibatkan kalangan anak-anak. Seperti, mengumpulkan seluruh anak jalanan se Kota Palembang, lomba Pop Song tingkat SMP dan SMA serta acara karnaval anak-anak.
“Semoga lewat moment HAN ini dapat membahagian anak-anak di sekitar kita. Paling tidak melalui peringatan HAN itu, kita dapat berbagi kecerian untuk anak-anak,”kata Maphilinda.
Rustisilawati, Guru SD No. 165 Kecamatan Gandus mengaku kegiatan lomba isi TTS tingkat SD sangat baik untuk memacu tingkat daya nalar anak. Sebab, hampir sebagian besar anak didik SD menimba ilmu pengetahuan saat berada di sekolah. Sedangkan pengetahuan umum serta pelajaran mengolah daya pikir tergolong masih minim. “ Lomba TTS ini bagus sekali untuk melatih otak anak. Saya kira bukan hanya pengetahuan yang dituntut oleh setiap peserta tapi kekompakan. Misalnya, satu soal itu jawabannya ada lima. Makanya, dua hari sebelum lomba TTS ini saya pesankan ke anak-anak jagalah kebersamaan. Itu yang penting,”katanya.
Namun, sebagai seorang guru, Rustisilawati sangat berharap agar kegiatan lomba TTS ini tidak hanya diselenggarakan setahun sekali. Sebab, makin sering perlombaan diadakan tentunya akan dapat memacu motivasi semangat para anak-anak.
“Ya, harapan saya ke ibu Maphilinda kalau bisa lomba TTS ini tiap bulan. Barangkali seluruh guru-guru pun berpendapat sama dengan saya. Saya kira dampaknya ke anak-anak jauh akan bagus. Melalui TTS, mereka akan mengetahui perkembangan pengetahuan umum,”ujarnya.
Guru berjilbab ini mengatakan, dalam mengikuti lomba mengisi TTS memang tidak banyak persiapan yang dilakukan. Namun, anak-anak yang diutus merupakan pelajar yang terbaik di kelasnya. “Anak yang kita kirim untuk lomba ini juar kelas. Mudah-mudahan mereka masuk lima besar,”katanya.
Saat lomba isi TTS digelar, sejumlah peserta terlihat antusias menjawab soal yang disajikan panitia. Berbagai tingkah laku anak pun mewarnai suasana lomba. Sebagian anak ada yang serius duduk bersila sambil memikirkan jawaban soal TTS. Uniknya lagi ada pula yang sambil tidur-tiduran menjawab soal.
“Bu, di mana buang air kecil? Saya mau pipis,”teriak salah seorang peserta.
Pelajar SD Muhammadiyah, Anisah bersama empat teman lainnya merasa gembira dengan adanya lomba TTS. Apalagi, acaranya dihadiri langsung oleh Gubernur Sumsel, Ir. Syahrial Oesman. “Pokoknya asyik deh. Pak Gubernur itu, orangnya baik. Saya pinginnya lomba TTS jangan sekali ini saja,”ujarnya.
Komentar lainnya datang dari Indria, Felix Ricard, Imam dan Misel pelajar Yayasan SD Indriasana. Menurut mereka, untuk jawaban soal TTS susah-susah gampang. “Jawabannya ada yang mudah yang sulit. Kebanyakan soalnya, berbentuk pengetahuan umum. Tapi, kami yakin semua soal akan terjawab,”kata Imam. (*)

Tidak ada komentar: