Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur bernomor urut 2, H Syahrial Oesman-H Helmy Yahya (SOHE) dinilai dekat dengan semua kalangan. Bukan hanya generasi muda yang merasa terwakili oleh pasangan yang mengusung motto “Yang Muda, yang Berkarya” ini, melainkan juga generasi di atasnya.
Sanusi (55), warga Buay Pemuka Peliung, mengatakan bahwa bukan hanya orang muda yang menyukai SOHE. “Yang tua, juga menyukai dan menyenangi SOHE karena prestasi gemilang yang diukir keduanya,” kata Sanusi, di sela-sela kampanye monologis di Lapangan KONI Martapura, Ogan Komering Timur (OKUT), Rabu (20/8).
Syahrial Oesman (SO), memulai kampanye hari kedua dengan kampanye simpatik di halaman Masjid At Taqwa, Desa Pembangunan, Kecamatan Madang Suku I. Sedangkan Helmy, memulai kampanye simpatik di Pasar Gunungbatu, Cempaka. Keduanya di kampung halaman SO, Pulaunegara, untuk kemudian bertemu di Martapura untuk kampanye monologis.
SO memulai perjalanan dari Mendayun dengan menyeberangi Sungai Komering untuk menuju lokasi parkir mobil di Simpang Madang Suku II. SO yang duduk di samping serang (pengemudi) perahu ketek, tampak sangat menikmati perjalanannya. Namun, di tengah perjalanan, ketek sempat kandas karena lunasnya teralang pasir yang muncul akibat sungai sedang surut. Alangan ini tidak terlalu mengganggu.
Dalam perjalanan darat, lebih kurang 6 km, ke Desa Pembangunan, SO memilih mobil bak terbuka, yang membuatnya benar-benar menyatu dengan rakyat. Timses pun menyiapkan kursi di bagian belakang mobil itu. Perjalanan rombongan diikuti ratusan pengojek.
Helmy, yang melakukan kampanye simpatik di Pasar Gunungbatu, diserbu para pedagang dan pembeli di pasar itu. Warga pun memintanya untuk berfoto bersama. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Campangtiga, Kecamatan Cempaka, Helmy memilih berjalan kaki saat meninggalkan pasar. Hal ini disebabkan banyaknya warga yang menantinya di sepanjang tepi jalan dekat pasar itu.
Saat melewati sebuah SD yang berjarak sekitar 300 meter dari pasar, serombongan anak yang sedang berolahraga langsung menyongsongnya. Murid-murid SD ini, diikuti gurunya, meminta Helmy untuk berfoto bersama.
Tokoh muda yang telah mengukir banyak prestasi di tingkat nasional dan internasional ini menyempatkan diri singgah di RS Panti Bakti Ningsih Charitas Belitang. Selain berdialog dengan para dokter dan paramedis di RS itu, Helmy juga membesuk pasien. Seperti halnya SO, yang selalu berempati kepada siapa saja, Helmy juga memberi semangat kepada para pasien dalam menghadapi penyakitnya.
Hal yang sama dilakukan Helmy di RSUD Gumawang. Salah seorang keluarga pasien, Salimah (45), kepada wartawan mengatakan bahwa dia merasa bangga punya pemimpin seperti SO dan Helmy Yahya. “Saya yakin, warga Gumawang akan memilih SOHE. Pak Helmy itu prestasinya luar biasa,” kata warga Gumawang ini.
Ketika berkunjung ke Pasar BK 10 Gumawang, Helmy diiringi oleh ratusan penarik becak. Selama perjalanan, lagi-lagi dia diserbu para ibu dan remaja putri.
Keluarga Harmonis
SO dan Helmy juga dinilai warga sebagai sosok kepala rumah tangga yang bijak sehingga dapat membina hubungan yang harmonis dalam rumah tangga. Hal ini terbukti dari keterlibatan istri mereka dalam mendukung aktivitas suami.
Setidaknya, hal itu dirasakan Yumila (25). Warga Jl Mojo RT 6 RW 1 Belitang ini mengatakan bahwa dia dan kaum perempuan lain di daerah tempat tinggalnya, merasa sangat dekat dengan Hj Maphilinda. “Ibu Maphilinda itu dekat dengan masyarakat desa. Saya yakin, Bu Maphilinda mampu membantu kaum perempuan dalam menciptakan usaha untuk membantu perekonomian keluarga,” katanya.
Seorang pelajar sekolah menengah, Ningsih, mengaku sangat mengagumi SOHE. Helmy, yang kini berdampingan dengan SO, diyakininya akan dapat menjadi pemimpin masa depan. Dia juga mengaku pernah bertemu dengan Helmy dan berfoto bersama. “Sampai sekarang, fotonya saya simpan,” kata gadis remaja ini.
Teman satu sekolah Ningsih, Eka dan Rahmi, menyampaikan harapan agar Helmy dapat berkunjung ke sekolah mereka. “Kami ingin bertanya bagaimana cara belajar, sehingga dapat menjadi orang seperti Pak Helmy,” kata Eka.
Kampanye monologis yang dimeriahkan si Raja Dangdut Rhoma Irama berlangsung semarak. Sedikitnya, 15 ribu warga menghadiri kampanye yang menghadirkan jurkam dari parpol pendukung SOHE, antara lain Natsir Djakfar. Selama kampanye yang berlangsung sekitar pukul 14.30-17.00 itu, warga hanyut dalam orasi para jurkam dan hiburan musik yang disajikan para artis pendukung.
Pada kesempatan ini, Rhoma mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang memenuhi kriteria sesuai ajaran Islam. Ada empat kriteria yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu sidik, amanah, tabligh, dan fatonah, yang dapat dijabarkan sebagai cerdas, jujur dan menyampaikan amanah, dan selalu berbuat benar.
“Empat kriteria itu dimiliki SOHE. Mari memilih SOHE, nomor...,” kata Rhoma tanpa meneruskan kalimatnya, dan langsung disambut peserta kampanye dengan jawaban, “Dua!”
Acara semakin semarak saat Rhoma, yang didampingi personel Soneta Group secara lengkap, membawakan hits mereka. Suasana makin semarak saat Soneta mengusung lagu Adu Domba, yang seolah mewakili kondisi saat ini. Ketika, para politikus menggunakan segala cara untuk meraih kekuasaan, termasuk mengadu domba keluarga lawan politik.
Di tengah kampanye, beberapa warga yang tampak setia mengikuti acara itu, mengaku bahwa mereka telah berketetapan hati untuk memilihi SOHE. Seorang warga Martapura, Romlah (46) mengatakan bahwa dia yakin warga Martapura akan memilih SOHE. “Kami telah sepakat. Kami tahu betul bagaimana Pak Syahrial, dan kami tahu betul jasa-jasanya yang telah menyejahterakan masyarakat,” kata perempuan ini.
Sanusi, yang mengatakan bahwa SOHE merupakan milik semua golongan, mengatakan bahwa SO itu merupakan sosok yang loyal kepada rakyat. Sedangkan Helmy, memiliki banyak gagasan cemerlang. Apabila keduanya bersatu, dia berkeyakinan Sumsel bakal lebih maju daripada saat ini dan rakyatnya akan lebih sejahtera.*
Rabu, 20 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar